Monday, 3 December 2018

[REVIEW] Novel My Lovely Boss karya Ainun Nufus



 
Judul: My Lovely Boss
Penulis: Ainun Nufus
Penerbit: Grasindo
Halaman: 199 hlmn
ISBN: 978-602-050-431-5

BLURB
Jenia Brigit selalu membuka hatinya demi sebuah impian untuk memiliki keluarga bahagia. Tetapi, sampai sekarang hatinya masih belum menemukan sosok yang pas. Dan, dia harus dihadapkan dengan Zio Jauzan---bosnya yang suka mencari masalah. Apa pun yang Jenia lakukan seolah salah di mata Zio. Jenia ingin mengundurkan diri, tapi kota metropolitan tak seindah taman bunga bagi seorang pengangguran. Mencari pekerjaan pun tak semudah menjentikkan jari.
Sanggupkah Jenia menghadapi Zio yang tiba-tiba ingin menikahinya , setelah perlakuan Zio selama ini padanya? Atau lebih baik dia memilih Maron Wijaya --- sang mantan yang masih menaruh hati kepadanya.



A.    Karakter

  1. Zio Jauzan, seorang bos yang otoriter. Dia suka berbuat semena-mena kepada Jenia yang merupakan sekretarisnya. Namun, kebersamaannya dengan Jenia membuat dia menaruh hati padanya.
  2.  Jenia Brigit, sekretaris Zio yang sudah kesal setengah mati menghadapi Zio. Jenia merasa kalau dia akan menjadi perawan tua kalau bekerja dengan Zio seumur hidupnya.



B.     Review
My Lovely Boss menceritakan tentang  atasan dan bawahan yang saling jatuh cinta. Klise ya. Tapi emang tema kantoran atasan bawahan gini seru sih bikin ngayal babu ahahahahahha. Zio tuh suka banget nyuruh-nyuruh Jenia, ya gimana dong namanya juga sekretaris masak disuruh diem aja ckkckckc. Tetapi perlakuan Zio kalau Jenia ini semena-mena, nyuruh lembur setiap hari, telpon tengah malam bahkan menyuruhnya bekerja di hari libur. Duuh siapa coba yang mau kerja rodi begitu yaaa.

Dibalik tindakan Zio, ternyata dia sedang mencari perhatian Jenia, sayang Jenia ini ga peka hahahahaha dan cara Zio terlalu antimaintream buat deketin cewek.

Ya kali mas, disuruh lembur tiap hari dan hari libur tetap kerja. Capeeeek mas

Pada suatu hari Zio kehilangan file project ayng bernilai triliunan dan itu semua gara-gara Jenia salah taruh. Atas kejadian itu Jenia diharuskan bertanggungjawab dengan kerja seumur hidup sama Zio. Mampus deeeeh neng Jenia.

Jenia memang merasa bersalah tetapi dia tidak menyangka kalau untuk mengganti kerugian dia harus bekerja lembur selamanya. Zio berhasil mengikat Jenia secara tidak langsung. Jenia yang tidak tahu apa-apa merasa dirugikan dengan keputusan Zio. Iyaaa….salah satu syarat hutang Jenia lunas adalah dengan menikah dengan Zio.

Jenia hanya pasrah saja

Dia tidak bisa menolak

Namun, dia akhirnya bertemu dengan Maron mantan kekasihnya

Maron masih sayang sama Jenia dan ingin balikan tetapi Jenia sudah jijik dengannya. Jenia bahkan terang-terangan mengatakan kalau dia akan menikah. Maron tidak terima apalagi calon suami Jenia adalah saingan bisnisnya yaitu Zio.
Maron bahkan mengatakan kalau Jenia sudah dimanfaatkan dengan menikahi Zio. Jenia tahu kalau dia hanya dimanfaatkan hanya untuk kelancaran bisnis Zio.

Zio marah karena Jenia bertemu dengan Maron

Jenia sadar kalau Zio tidak mencintainya dan menikahinya hanya untuk menjaga citra perusahaan. Meskipun Jenia tahu kalau keluarga Zio sangat menerima kehadiran Jenia di keluarga mereka.

Zio tidak tahu harus mengatakan apa kepada Jenia. Karena selama ini Jenia tidak pernah menganggap pernyataan cintanya dengan serius. Jenia beranggapan kalau Zio hanya gombal dan bersandiwara padahal kenyataannya Zio memang mencintai Jenia.
Jenia yang mendengar pernyataan Zio tidak menyangka kalau selama ini Zio mendekatinya.

Well, aku ngerasa alurnya flat banget sih. Aku emang suka ceria kantoran gini tapi konfliknya kurang mantep. Semua karakternya kurang greget, gimana ya kurang hidup gitu sih. Tapi aku suka karakter Jenia yang suka melawan Zio, dia merasa tidak terintimidasi gitu. Meskipun  Jenia emang rada lemot hahahhaha untuk menyadari perasaannya secara tidak sadar dia itu perhatian banget sama Zio. Nah, yang bikin aku kurang srek tuh Jenia terlalu pasrah aja mentang-mentang dia berhutang. Kalau mencari bacaan ringan buku ini emang cocok tapi aku ga bisa bilang bagus. Sawry. Tapi aku sudah baca beberapa baca karya Ainun Nufus sih, ya seperti yang aku bilang kalau cari bacaan ringan emang cocok baca ini.

2 comments: