Judul: Black
Penulis: Ruth
Priscilia Angelina
Penerbit: PT Gramedia
Pustaka Utama
Tahun: 2017
ISBN:
978-602-03-4603-8
BLURB
Bagi Inka, menerima
lamaran Chesta—tetangga masa kecil yang selalu member komentar pedas untuk
pakain serbahitam yang dia kenakan-hanyalah tiket untuk meninggalkan mimpi
buruk akan hancurnya sebuah keluarga.
Namun, Inka tak
menyangka Chesta membawa kenangan-kenangan indah dari masa lalu yang dia tahu takkan terulang lagi.
Pemuda itu membuatnya marah sekaligus bahagia, memberi harapan-harapan baru di
harinya yang sedih. Chesta membuat Inka kembali jatuh cinta.
Akan tetapi, apakah
menerima lamaran itu memberikan kehidupan yang Inka mau? Atau dia memang harus
menerima kenyataan bahwa tidak luka bisa
disembuhkan, bahwa Chesta mungkin takkan pernha membalas lersaaannya dan bahwa cinta mungkin
tak bisa menyelamatkan dirinya.
A.
Karakter
- Inka, meneruskan kuliah di luar negeri untuk melupakan kesedihan. Kedua orang tua Inka bercerai dan Inka merasa dia ikut andil atas perceraian tersebut.
- Chesta, senior Inka yang kebetulan satu klub dengannya. Chesta adalah sosok sempurna dan pintar. Namun, dibalik sikapnya sama halnya dengan Inka, Chesta juga menyimpan luka terhadap keluarganya.
B.
Review
Wuooooohhh….aku memang rajin baca sekarang tapi males
review ckckckck
Jadi pengen review biar inget apa yang dibaca dan
dipahami juga, ceilaaaah gaya banget deh.
Awalnya aku lihat judul init uh penasaran, wiiidihh
judulnya kok menggambarkan aku banget niih. Trus makin aku baca-baca ternyata
menyenangkan jugaa. Oh ya kalau kalian mau baca online bisa kok baca IPUSNAS.
Inka tidak bisa membenci Mama-nya tapi bagaimana kalau
Inka juga kecewa dengan Mama-nya. Inka tahu akan perselingkuhan Mama-nya dan
dengan teganya Inka menyembunyikannya dari Papa-nya. Inka sedih dan mengubur
perasaannya sendiri melihat kedua orang tuanya bercerai.
Kemudian Inka memutuskan untuk meneruskan kuliahnya di
luar negeri bersama sahabat kecilnya Sigi.
Di kampus Inka ikut kelompok Harry Potter clun gitu
nah disana dia ketemu sama Chesta. Chesta tuh seniornya ka. Tapi Inka merasa
familiar gitu sama wajahnya, ternyata tebakan Inka benar. Dia Chesta, tetangga
masa kecilnya ketika di Indonesia. Tetapi Inka menghindari bertatapan muka
dengan Chesta yang kebetulan Chesta juga buru-buru pamit pergi.
Pertemuan kedua mereka secara resmi adalah ketika Ezra
teman clubnya mengajaknya makan bersama. Kebetulan mereka bertemu dengan Chesta
sedang bersama pacarnya. Chesta dan Inka ini mah sudah lama ketemu tapi masih
bisa bertengkar satu sama lain. Ya mungkin namanya juga jodoh kali yaaa
ckckckkc
Trus, beberapa hari kemudian Chesta mengantar Inka
yang pengen banget keliling kota.kemudian Chesta mengatakan kalau dia ingin
menikahi Inka. Tentu saja membuat Inka terkejut kalau itu adalah permintaan terakhir
Mama Chesta sebelum meninggal. Inka tidak tahu kalau Tante Carrissa sudah
meninggal. Dalam surat wasiat terakhirnya Chesta mengatakan kalau Mama-nya
menginginkan Chesta menikah di usia 29 tahun. Chesta juga sudah melamar
pacarnya sebanyak 3x tetapi ditolak pacarnya tidak mau menikah.
Inka sangat menyayangi Tante Carrissa karena selama
beliau menjadi tetangganya, Tante Carrisalah yang menjadi pelindungnya dengan
kekacauan dalam keluarganya. Inka berusaha untuk memikirkan tawaran Chesta.
Inka ingin kabur dari Indonesia dia tidak mau kembali lagi. Melihat Mama-nya
menikah lagi?? Papa-nya tidak mau menemuinya?? Siapa yang dia harapkan lagi
tidak ada kan?/
Akhirnya Inka menyetujui untuk menikah dengan syarta
Chesta harus memberikannya kewarganegaraan Inggris dan membiayai hidupnya
karena dia tidak ingin balik ke Indonesia.
Terdengar materialistis yaaa!!!!
Sigi dan Ella temannya pun menentang keputusan Inka
tetapi memang dasarnya Inka keras kepala yaaa hahahahaha
Wiiiihhhh….jadi masih berstatus calon istri saja. Inka
langsung dikenalkan dengan keluarga dan dibelikan rumah untuk tempat tinggal
mereka. yak an kejar tayang hahahahha
Tapi ya gigtu kan hubungan Chesta dengan Papa-nya yang
menikah lagi tidak akur. Inka sendiri juga kaget kalau Papa Chesta menikah
lagi. Hubungan mereka berjalan dengan banyak skandal karena setelah putus Chesta langsung pacaran dengan Inka.
Yeee….mereka ga hanya menilkah cuuuyyy tapi mau menikaah hahahhaha
Ya namanya juga cinta yaaa
Datang karena terbiasa gitu loooh
Inka tuh lihat Chesta pergi bareng sama mantannya
Cemburu dong!!
Trus pulangnya Inka minta mobil, wageeelaaasssh
cemburu aja minta mobil. Gilaaaaak!!!!
Dikasih kan yak sama Chesta. Dikendarain dah tuh eeeh
masuk rumah Inka-nya. Ya gimana enggak dia ga bisa bawa mobil. OH MY GOD!!
Cemburunya mahal amat neeeeng
Kemudian Inka mengatakan kalau sepertinya dia
mencintai Chesta. Memang awalnya Chesta terkejut belum bisa menerima perasaan
Inka tetapi dari tingkah lakunya kita tahu kalau Chesta juga mencintainya.
Kabar buruknya, Papa Inka meninggal dan Inka baru tahu
2 hari setelahnya.
Semua orang terutama keluarga Chesta menghibur Inka
bahwa mereka akan menjadi keluarga Inka.
Inka memang tidak terima dengan perceraian kedua orang
tuanya dan tidak menerima Ibunya yang menikah
lagi.
Tapi apakah keluarga Chesta akan selalu ada?? Inka
bahkan tidak menjamin.
Inka hanya takut pernikahan. Melihat pernikahan Mama
dan Papa-nya berakhir seperti itu tidak mejamin kebahagian.
Akhirnya Inka memutuskan untuk pulang ke Indonesia
dengan memutuskan hubungannya dengan Chesta. Inka hanya merasa kalau Chesta
tidak benar-benar mencintainya. Tanpa memberikan penjelasan Chesta menerima
keputusan Inka. Waduuuuh Mass, kok ya cemen banget gini.
Selama di Indonesia, Sigi selalu menemani Inka. Sigi
mengatakan kalau selama ini tidak bisa membalas perasaan Inka karena Sigi
melihat Inka adalah cerminan dirinya sendiri. Sedangkan ketika Inka bersama
Chesta, Inka seperti hidup berbeda meskipun kadang sering bertengkar. Inka
mengerti maksud Sigi tapi dia tidak yakin Chesta mau menerimanya kembali.
Btw, Inka ini cewek yang suka banget pakaian warna
hitam seperti judulnya. Mungkin berfilosofi kesedihan dan suram.
Gimana kelanjutan hubungan Inka dan Chesta?? Kalian
bisa baca sendiri yaaa hehehehe
“Aku lebih tidak bisa
memahami itu. Orang senang menyembunyikan kenyataan untuk keindahan sementara,
tanpa sadar itu hanya persoalan waktu. Pada akhirnya realitas akan menghantam
dan rasanya akan ribuan lebih sakit karena kau sudah mencicipu kebahagian
sebelumnya” (Black, hlmn 158)
No comments:
Post a Comment