Monday, 17 December 2018

[REVIEW] Buku Pengabdi Netijen karya Geraldy Tan



Judul:  Pengabdi Netijen
Penulis: Geraldy Tan
Penerbit: Gagasmedia
Cetakan Pertama, 2018

BLURB

Dulu pas SD, tampilan gue tuh berkacamata putih, rambut gaya batok kelapa, poni belah tengah dan badan sekurus tiang tinggi. Ketagihan main gameboy bikin gue betah di kamar aja dan ngaak punya skill bersosialisasi. Makanya teman gue banya beberapa ekor.

Nah, pas SMP, gue sempet minder banget. Saat cowok-cowok lain udah mulai berbulu, badannya gede-gede, punya kumis tipis yang melambai-lambai saat tertiup angin dari lubang hidung ketika mereka bernapas, pertumbuhan gue malah terhambat. Yang paling mengerikan, gue nggak berbulu. Lantas gue nekat pake minyak Firdaus punya bokap gue.

Waktu mau mandi pagi, gue tarush minyaknya di ketek. Kelar mandi gue oles-olesin minyak Firdaus ke berbagai area di badan, lalu pake baju seragam sekolah. Lantas, apakah tumbuh bulu? Boro-boro!!! Berbulu kagak, ketek gue malah jadi licin banget kayak area ice skating.

Review:

Kali ini aku bakal review buku Geraldy Tan yang aku dapatkan dari gagasmedia. Terima kasih ya gagasmedia buat bukunya. Karena ini menceritakan kisah hidup Geraldy Tan jadi ya tokohnya Cuma dia aja hahahha. Btw, lidahku sampai keseleo karena harus baca dengan kata ganti “GUE” ckckkckc maklum lidah kampung yaaaa


Nah, menceritakan tentang apa saja sih bukunya??

Tentu saja tentang Geraldy Tan yang bukan hanya seorang Kpopers juga manusia biasa denga kehidupan yang penuh keabsurd-an hahhahahaha

Tetapi ga semua tentang Geraldy maksudnya ya Cuma cerita lucu-lucunya aja gitu hahahahha.  Awal aku baca tuh flat banget asli. Aku gatau dimana letak lucunya justru garing yaaa mungkin karena aku emang orangnya susah ketawa hahahaha ya pokoknya jauh dari harapanku kalau buku ini lucu. Trus masuk ke bab selanjutnya aku pun masih biasa saja ga ada geregetnya. 

Jujur nih, aku sedang menerapkan bahwa tidak semua perilaku konyol seseorang itu lucu. Jadi malah mikir “ini apaaan sih??? Kurang kerjaan banget”. Sorry, aku emang ga bisa semena-mena menertawakan kehidupan konyol seseorang. Bukannya sok alim sih tapi emang kadang suka gemes aja kehidupan konyol seseorang dijadikan lelucon yang menurutku ga lucu aja gitu.

Terus lanjut ke Its Okay Not to be Okay. Gilaaaak aku ngakak banget!!! Gimana Geraldy menceritakan tindakan cerobohnya tentang video porno. Harusnya kan aku ikut prihatin gitu yak tapi aku malah ngakak #wooeeekemanaprinsiptidakmenertawakankehidupanonyoloranglain.

aku ga pengen membandingkan dengan buku lain. Tapi menurutku emang ada yang kurang aja dibuku ini. Aku dibuat bingung dengan alur yang kadang kurang jelas alias maju mundur. Yang tadinya dia menceritakan masa SMA balik SMP balik SD dan bolak balik lainnya untungnya otakku ga ikutan terbalik.

Selain itu Geraldy juga memberikan tips-tips gimana buat percaya diri dan berkarya. Aku yakin perjalanan setiap orang itu bermakna apalagi kalau mereka menyadari bahwa kehidupan mereka berharga. Seperti halnya yang diceritakan Geraldy kalau dia ini awalnya yang minder dengan dirinya sendiri dah jerawatan ga punya skill. Tetapi dia percaya diri aja gitu kalau dirinya mampu berkarya. Tapi kalau aku disuruh kayak Geraldy Tan ga sanggup hahahha aku ga sepercaya diri itu kawan ckckckkk

Nah, buku ini worth it ga sih???

Kalau kalian mau cari hiburan aja sih bisa kalian baca yaah namanya juga bukan buku motivasi yaaak hahahhahaha. Mungkin buku ini cocoknya buat anak-anak remaja gitu kali yaaak. Soalnya aku yang sudah berumur ini memang tidak mau digurui hahahahhahaha

Intinya sih kalian harus menerima diri kalian dulu, mau jerawatan, gendut, kurus, rambut lurus, rambut keriting dll. Kalian terima diri kalian dulu berdamai dengan diri kalian. Kalau kalian sudah percaya sama diri kalian sendiri biarkan orang lain untuk percaya sama kalian jangan membuat dinding tinggi untuk mendorong mereka pergi. Setelah itu kalian akan menemukan sesuatu yang mungkin saja itu adalah yang selama kalian cari.

2 comments:

  1. Hehehee bener banget, cocok banget sama remaja. karena saya juga pernah menjadi seorang remaja. dan sebagai seorang remaja, menjadi jerawatan, jelek, kurus, kumal dan nggak terurus itu berdampak banget pada psikologi dan rasa minder. meskipun saat ini masih jelek dan jerawatan, dan kadang keliatan nggak mandi tiga hari, tapi yah, udah bisa bodo amat lah, wkwkwkw

    ReplyDelete
  2. saya ngefans sama geraldy tan karna kreatifnya buat konten-konten lucu buat sya setiap kali baca ato nontong ngakak

    ReplyDelete