Judul: Amour Vrai
Penulis: Naomi Octa
Penerbit: GagasMedia
Cetakan Pertama, 2018
BLURB
Kebagian adalah
pilihan, tapi takdir cinta tak bisa ditebak.
Siapa yang tidak ingin
kebahagian menghampiri dirinya? Hal itu juga yang diinginkan Erina. Dia Ingin
sebagaia saudari kembarnya, Erica, yang memiliki tunangan baik dan tampan.
Rasa iri dan cemburu
membuat Erina kehilangan kendali. Segala hal dia lakukan demi memperjuangkan
cintanya. Dia pun pantas mendapatkan apa yang didapat Erica
A. Karakter
- Erica dan Erina adalah saudara kembar. Erica memmpunyai sifat yang humble dan mempunyai banyak teman sedangkan Erina dia sedikit keras kepala dan tidak mudah bergaul
- Agell, tunangan Erica yang sudah lama berpacaran dengan Erica
- Thomas, makhluk jadi-jadian hahahahahahha ntar aja dijelasin yang ini
B. Review
Buku ini menceritakan tentang Erina dan Erica yang merupakan saudara
kembar. Nah, biasa kan kalau saudara kembar itu biasanya berbeda sifatnya
meskipun identik sekalipun. Erina tuh disayang sama Mama-nya sebaliknya
Mama-nya tuh rada kejam gitu sama Erica. Meskipun Erica sudah mengetahui bahwa
Mama-nya lebih menyayangi Erina dia tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Selain
Papa-nya sangat menyayanginya, Erica juga punya Agel yang sangat mencintainya
serta teman-temannya yang selalu ada untuknya.
Masalah muncul ketika Erica dan Agel akan bertunangan. Erina ngotot ingin
bertunangan dengan Agel dan bersekongkol dengan Dokter dengan mengatakan kalau
dia terkena kanker. Erica yang tidak tega pun membuat Erina bertunangan dengan
Agel. Namun, Agel yang paham banget dia tidak mau menerima pertunangannya
dengan Erina. Agel mengejar Erica yang kemudian tertabrak mobil. Erica
membutuhkan donor darah dan hanya Erina yang darahnya cocok dengan Erica. Meskipun
awalnya Erina menolak akhirya Erina mau mendonorkan darahnya untuk Erica.
Selanjutnya Erica sadar dan Agel bersikeras akan menikah dengan Erica. Pernikahan
pun berlangsung. Kehidupan mereka pun berlangsung dengan damai. Namun,
kebahagian meerka hanya sementara. Erina menyiramkan air keras di wajah Erica
yang membuat Erica harus di operasi dan wajahnya berubah. Erica sedang
mengandung anaknya dan Agel.
Kesempatan itu dipakai Erina untuk menyamar jadi istri Agel yaaap dia
menjadi Erica di rumah Agel dan tinggal bareng selama berbulan-bulan. Agel
memang merasa ada yang berbeda dengan Erica baru di rumahnya.
Sedangkan Erica masih berada di rumah sakit memulihkan kondisinya. Erica kecewa
sangat kecewa karena Agel tidak bisa mengenali Erina yang menyamar sebagai
dirinya di rumahnya.
Nah, aku gamau membahas lebih lanjut lagi soal ini. Kali ini bakal
komentar pedeeeesss deeeessss maaafkan dakuuuuu kawan.
Jadi gini, aku ngerasa kalau plot ceritanya tuh pecah-pecah dan amburadul
gitu loooh trus karakternya juga ga hidup. Serius flat banget ceritanya. Yang membuatku
semakin sebal karakternya dibuat bodoh semua. Pertama Mama-nya ga konsisten
membenci Erica, maksudku gini deh ini Mama-nya mau dibikin antagonis atau protagonist
baru beberapa lembar Mama-nya sudah berubah baik gitu aja. Trus Agel, ya
ampuuun Erica mending kamu kasih aja deh Agel buat Erina atau buang ke laut. Aku
ga mendapatkan ketegasan Agel kecuali mengajak Erica menikah. Ya kali…dia ga
bisa bedain istrinya yang jelas-jelas punya saudara kembar. Ya ampun
berbulan-bulan cuy….di awal dia sudah curiga tapi kok ya bego banget.
Sekarang Thomas, Thomas ini diceritakan seorang peri jadi cerita ini
semi-semi magis gitu looh. Tapi aku pun tidak mendapatkan kemagis-an itu. Kosong.
Asli aku ga paham ini cerita mau dibawa kemana sih. Kecemburuan antar saudara??
Rebutan kasih sayang??
Apalagi menjelang akhir seperti ada lubang besar yang mana harus baca
lanjutannya kalau mau paham lebih lanjut. Tetapi masalahnya dalam buku ini pun
aku ga mendapatkan rasa penasaran -____- maafkan aku yaaaa, tapi ga ngerti
banget deh maunya penulis ini apa atau aku emang rada ga ngeh sama cerita semi
fantasy gini.
Kalau
kalian masih penasaran, kalian bisa baca sendiri deh!!! Aku ga sanggup certain -__-
btw, terima kasih GagasMedia buat buku-nya
No comments:
Post a Comment