Emma dan Porsche duduk bersama,
mereka saling menanyakan kabar satu sama lain. Emma mengatakan kala tempat
Porsche magang bagus ga kayak di Bangkok rame banget. Porsche menyetujui
perkataan Emma, Porsche juga minta maaf karena tidak bisa bersama Emma
sepertinya yang pernah dia katakan. Emma tidak apa-apa karena dia percaya
Porsche sudah melakukan yang terbaik dan Emma sudah melupakan Porsche. Tetapi
Porsche bilang sepertinya dia tidak akan bisa melupakan Emma.
“kita seharusnya ga putus” ucap
Porsche
Setelah berbicara dengan Porsche,
Emma pergi dari rumah sakit tempat Porsche magang. Selama perjalanan sepertinya
merasa sedih dengan apa yang terjadi. Disisi laina da cewek yang terluka karena
kedatangan Emma menemui Porsche, Friend yang diam-diam menyukain Porsche merasa
terluka karena munculnya Emma dihadapannya. Porsche menelepon Friend bilang
akan mengantarnya pulang, tetapi Friend yang masih berada di jalan bilang kalau
dia sudah sampai rumah.
Rome sekamar dengan Emma, mereka
berbicara kalau mereka dulu sering bicara berdua begini tapi sekarang sudah
jarang terjadi. Emma menyalahkan Rome karena dia selalu sibuk dengan teman
cowoknya itu. Meskipun Rome sibuk dia akan selalu menyayangi Emma hahahha
“gimana hubunganmu dengan Pick?”
tanya Emma
“ga ada yang spesial, dia tidak
mau mengakui kalau menyukaiku dan dia juga gamau memastikan hubungan kami
gimana” jelas Rome
“ntar juga dia akui, dia kan
orangnya jantan” ucap Emma
“kamu dan Porsche sudah resmi
putus?? Kamu tahu kan aku dan Pick membawamu kesini untuk memperjelas hubungan
kalian” kata Rome
“iya tahu, aku dan dia sudah
putus” ucap Emma. Rome menanyakan hubungan Emma dengan Night dan Emma
mengatakan kalau Night mengajaknya jalan bareng. Rome mengatakan kalau
sebenarnya Porsche pernah berusaha untuk menemui Emma di Bangkok tetapi waktu
melihat Emma bersama dengan cowok lain dia ga berani muncul dihadapan Emma
begitu saja. emma yang mendengarnya pun merasa gelisah dengan perkataan Rome
tadi. Ketika Rome menanyakan Emma akan memilih Porsche atau Night, Emma masih
ragu harus memilih siapa. Karena itu Rome menyuruh Emma untuk memikirkanya
baik-baik hubungannya dengan Porsche.
Emma dan Prosche sedang makan
berdua. Porsche mengatakan kalau dia bisa memilih dia ga akan magang jauh dari
Bangkok begitu pula dengan Emma dia ga akan membiarkan Porsche jaduh darinya. Ketika
mereka sedang asik ngobrol Porsche mendengar suara kucing yang ternyata adalah
kucingnya yang hilang. Porsche mengatakan kalau kucingnya belum menemukan
pemilik akhirnya Emma ingin memelihara kucing tersebut. Meskipun Porsche agak
ragu karena itu juga kucingnya Friend akhirnya dia membiarkan Emma untuk
memeliharanya. Malamnya Porsche memberi ucapan selamat malam sama Emma begitu
juga sebaliknya.
Keesokan harinya mereka
berpamitan untuk pulang ke Bangkok. Rome, Pick dan Night masuk duluan ke dalam
mobil sementara Emma masih bersama Porsche. Mereka sepertinya masih ga rela
harus berpisah lagi. Rome yang melihat kebersamaan Emma dan Porsche mengatakan
kalau Rome yang begitu pasti Pick sudah membunyikan klakson mobil.
“kalau ke Bangkok jangan lupa
telepon aku” ucap Emma
“kalau,,,, aku Bangkok itu karena
kamu” kata Porsche yang kemudian memeluka Emma ketika Emma akan beranjak pergi
“maaf…kita harus putus” ucap
Porche yang memeluk Emma erat dimana Friend melihatnya dari kejauhan melihat
kebersamaan mereka. Dalam pelukan Porsche dna Emma mereka saling mengingat
bagaimana dulu mereka kenalan, Porsche yang membuat Emma ga takut sama anjing
lagi. Emma pulang diantarkan Night yang membuat Night berpikir Emma sepertinya
sangat sedih karena berpisahnya Emma dan Porsche tadi. Di dalam kamar Emma merenung sendirian. Emma
dan Porsche melakukan aktifitas seperti biasanya meskipun perasaan mereka
saling memikirkan satu sama lain.
Porsche mengunjungi Friend yang
sudah lama ga mengunjunginya di rumah sakit. Friend yang kurang sehat diam saja
ketika Porsche menanyakan hal tersebut. Porsche
gatau kenapa Friend sepertinya sangat marah kepadanya. Porsche melihat Friend
yang menangis dalam selimutnya.
“kenapa kamu ga pernah ke rumah
sakit?” tanya Porsche
“ngapain juga kesana kalau ga ada
Street Cat?” ucap Friend sambil menangis
“maaf, aku memberikannya pada
Emma” ucap Porsche
“ketika aku lagi panic mencarinya,
kamu begitu saja memberikannya pada orang lain. Kau tahukan aku sangat
menyayanginya” ucap Friend yang tersulut marah karena cemburu
“Emma bukan orang lain” kata
Porsche
“iyaa,,dari awal akulah orang
lain bagimu” ucap Friend yang kecewa. Karena sepertinya Friend tidak dalam
suasana bagus untuk diajak bicara, Porsche pamit pulang ketika sudah menyiapkan
obat untuknya.
Rome dan Emma sedang berbicara
berdua, Rome berusaha untuk mengorek bagaimana kelanjutan hubungan Emma dan
Porsche. Tetapi Emma tetap bilang kalau mereka sudah putus dan kalau Rome ga
percaya ya sudah. Karena Emma sudah memilih Rome akan mendukung Emma dengan
Night. Menurutnya Night oranya baik dan bisa menemani Emma makan, nonton atau
ngasih tumpangan wkwkw. Tapi Emma berdalih kalau dia bisa melakukan itu semua
sendiri tanpa orang lain. Ketika Emma mengajak Rome pergi nonton Rome ga bisa
karena dia sudah janji sama Pick kalau dibatalin gitu aja bisa ngambek dia.
Rome berpapasan dengan Din, Rome menyapanya
dengan sopan meskipun berusaha untuk menghindarinya. Ketika Rome sudah beranjak
pergi Din memanggilnya dan bilang kalau dia melihat Pick sedang makan dengan
cewek. Din bilang kalau mungkin saja itu adiknya tapi Pick ga punya adik cewek
kata Rome. Rome ingin membuktikannya sendiri, benar saja dia melihat Pick
bersama dengan cewek lain. Rome menghubungi Pick tapi Pick bilang dia masih ada
urusan jadi dia belum bisa bertemu Rome sekarang. Rome merasa kecewa dengan
Pick karena sudah membuatnya cemburu, Rome pergi ke kelas dan mendapati Din
berada disana. Rome menangis kecewa karena Pick. Din memeluk Rome untuk
menenangkannya tapi ketika mereka sedang berpelukan Pick datang dan melihatnya.
Senior Secret Love: Puppy Honey Season 2 Episode 08 END
Senior Secret Love: Puppy Honey Season 2 Episode 08 END
No comments:
Post a Comment