Porsche sudah kembali ke tempat
magannya, dia sedang bersama Friend makan bareng. Porsche ngomel karena Friend
terlalu banyak memberi makan kepada kucingnya. Friend bilang dia ga tahan
melihat ekspresi kucingnya yang ingin minta makan mulu dengan bertingkah lucu.
Friend bilang dia menyukainya, Porsche bertanya siapa yang Friend sukai,
Porsche bercanda kalau yagn dimaksud Friend adalah dia, Friend jadi salah
tingkah dan bilang kalau dia menyukai kucingnya. Ternyata Porsche hanya
bercanda Friend saja yang menganggapnya terlalu serius.
Pick sedang menelepon Rome
membahas tentang masalah Porsche dan Emma. Pick menyuruh Rome untuk membujuk
Emma pergi ke tempat magang Porsche karena ga mungkin Porsche datang ke
Bangkok. Rome bilang akan berusaha untuk membujuk Emma supaya mau bertemu
dengan Porsche. Rome menyuruh Pick untuk datang menemuinya dan menunggunya tapi
Pick dengan sombongnya bilang akan memikirkannya nanti ahahahhaha.
“kamu belajar apa?” tanya Rome
“kenapa kamu pengen tahu banget
sih” jawab Pick
“emangnya aku ga boleh?” tanya
Rome
“aku sedang memegang pantat” kata
Pick
Rome merasa tertarik berharap
nanti Pick akan mengajarinya wkwkwkw. Pick menutup telepon Rome dan diliatin
siswa lain yang geli mendengar pembicaraan Pick. Setelah kelas selesai Pick
langsung datang ke klub Rome menunggunya di depan (ya ampun kenapa dia keren bangeeeet, Cuma duduk gitu
aja dia caakkeeep).
Emma dan Night sedang menonton
film berdua. Mereka makan popcorn berdua dan saling bersentuhan berkali-kali
sehingga suasana jadi canggung. Setelah selesai nonton film mereka tidak
berencana langsung pulang, sembari jalan mereka akan memikirkan mau pergi
kemana. Emma sangat berterima kasih pada Night karena sudah ada untuk dia
setiap dia butuh Night akan senang sekali kalau butuh dia setiap hari jadi
mereka bisa bertemu setiap hari.
Pick yang sedang menunggu Rome
ternyata lama sekali sampai membuatnya tertidur di depan kelas. Rome yang
melihatnya senang karena Pick menunggunya. Pick yang sedang tidur terganggu
dengan nyamuk di sekitar, Rome yang ingin membantu Pick menggaruk gatalnya
malah membuat Pick risih hahaha. Akhirnya Rome membangunkan Pick dengan
memanggil namanya dengan keras sehingga membangunkan Pick.
“jama berapa ini? Kenapa elu
membuat gue nunggu selama ini?” tanya Pick
“aku senang kamu menungguku” kata
Rome
“kalau tau lama kan gue pulang
duluan” ucap Pick
“semua orang sudah pulang, aku
sendirian di dalam. Kamu mau masuk ke dalam bersamaku?” pinta Rome yang
kemudian disanggupi Pick secara terpaksa.
Akhirnya Pick dan Rome masuk
ruang percetakan photo. Pick heran kenapa Rome repot-repot cetak foto begini
padahal dia bisa menggunakan foto digital dan cepat dicetaknya. Rome bilang
dengan mengetahui proses dengan tangannya sendiri akan mendapatkan kebanggaan
sendiri. Pick memperhatikan Rome yang memindah-mindahkan cetakan photonya. Pick
berusaha untuk bertanya karena penasaran tapi ketika Rome menjelaskan dia tidak
mengerti maksudnya. Mereka saling adu pendapat kalau ga percaya apa yang
dikatakan Rome, Pick ga perlu banyak tanya tapi Pick juga gamau kalau Rome
menjawab dengan nada tinggi (P’PICK Tolon
sadaaar, selama ini yang ngomongnya judes gitu siapa :v).
“kenapa kamu memfotoku dari
belakang?” tanya Pick
“karena disini kamu terlihat
bahwa kamu cemburu padaku ketika aku bersama Din” kata Rome yang kemudian mereka
saling pegangan tangan. Pick menarik Rome dan membuka kancing bajunya. Pick cuma
khawatir kalau Rome akan kepanasan makanya dia membuka bajunya. Rome bilang
kalau ga mungkin dia kepanasan AC-nya aja sudah dingin begini. Tapi Pick bilang
kalau dengan begini saja Rome pasti sudah senang wkwkwwkw (mulai pekaaa dia).
Emma dan Night sedang duduk
bersama di sebuah taman. Night bilang dia sesekali datang kesini. Emma bertanya
kepada Night kenapa dulu dia pernah menyukainya. Night bilang siapapun pasti
akan menyukai Emma tapi mereka takut karena P’O sangat menjaga Emma. Emma
bertanya bagaimana kalau dia balikan sama dengan mantan pacarnya meskipun itu
ga mungkin terjadi. Night bilang dia akan menunggu Emma putus kalaupun Emma ga
putus Night akan menjadi kakak yang baik buat Emma. Emma sangat senang mendapati
jawaban dewasa Night. Night mengajak Emma pulang karena Emma dari tadi menguap
terus yang pastinya dia sudah mengantuk.
Porsche mengantar pulang Friend
karena sudah larut malam. Di tengah jalan mereka bertemu dengan kedua preman
yang pernah mencegat mereka berdua dulu. Porsche bersiap untuk lari tapi tidak
mungkin mereka akan mengejar juga. Porsche menyuruh Friend lari sementara
Porsche akan menahan mereka. Porsche adu pukul dengan kedua preman tersebut,
Friend yang melihatnya pun ga tega untuk lari sendirian, Friend mencari batang
kayu dan memukul preman yang membuat Porsche terjatuh. Tetapi Friend justru
membahayakan dirinya sendiri, kayu yang dipegang Friend diambil sama salah satu
preman tersebut. Friend berteriak ketakutan lalu Porsche datang membantu Friend
yang ketakutan. Salah seorang preman mengeluarkan pisau dan akan menusuk
Porsche tapi Friend yang mengetahuinya langsung menghentikannya dan mengenai
tangannya. Mereka berdua berhasil kabur dari kedua preman tersebut.
“kan aku dah bilang kamu pergi
aja, aku yang akan mengurus mereka” kata Porsche setelah mengobati luka Friend
“aku minta maaf, sudah membuatmu
dalam masalah” ucap Friend yang merasa bersalah
“masalahmu juga masalahku, terima
kasih tadi sudah membantuku” kata Porsche
“seharusnya aku yang bilang
begitu” ucap Friend yang memandang sedih
Porsche. Porsche menyarankan supaya Friend jangan pulang dulu malam in, siapa
tahu preman itu masih ada disana. Akhirnya mereka berdua tidur di meja bersama.
Keesokan paginya Friend bangun tidur, dia senang karena bangun tidur melihat
Porsche. Porsche juga ikut bangun dan menanyakan keadaan luka di tangan Friend.
Friend bilang kalau sudah agak baikan. Porsche mengantarkan Friend pulang ke
asramanya. Friend menyuruh Porsche untuk duduk sebentar tapi Porsche harus
balik ke rumah sakit segera.
Pick bangun dari tidur mendapat
pesan dari seorang cewek. Cewek itu bilang kalau mereka sudah lama kenalan tapi
belumm pernah bertemu. Akhirnya mereka membuat rencana untuk bertemu di kampus.
Pick sudah datang di tempat janjian tapi cewek itu belum datang juga. Ternyata
cewek itu ga jadi datang katanya dia masih takut kalau bertemu langsung dengan
Pick.
Porsche dan Friend menemui kucing
jalan mereka, tapi kucing tersebut ga da di kandangnya. Friend berlari mencari
kemanapun untuk mencari kucingnya bahkan hujan pun dia tebar. Porsche bilang
kalau mungkin aja kucingnya sedang berkeliaran nanti juga akan balik lagi.
“tapi kucing tidak tinggal di
satu tempat aja, aku ga yakin dia akan balik lagi” ucap Friend sambil
meneteskan air mata
“dia pasti akan kembali” kata
Porsche untuk menghibur Friend
“gimana kalau kita mencarinya
sekali lagi?” pinta Friend
“Friend, ini hujan deras, lukamu
akan basah dan kucing ga bisa tinggal kalau hujan gini pasti mereka bersembunyi”
kata Porsche
Keesokan harinya Friend
menyebarkan brosur kucing yang hilang. Friend menempelkan dimana saja yang
orang mudah melihatnya. Friend berada di rumah sakit, Porsche yang melihatnya
merasa kasihan melihat Friend yang terlihat murung terus. Porsche berusaha
untuk menyemangati Friend supaya dia ga bersedih lagi dan kucingnya pasti akan
kembali lagi.
Rome sedang berbicara dengan Emma
untuk pergi ke tempat magang Porsche. Bukannya mendapat sambutan baik, Emma
justru bertanya apa dia dan Rome masih deket sementara Rome selama ini sibuk
dengan teman priannya itu.
“kita masih dekat?’ kata Emma
“tentu saja” jawab Rome
Rome terus berusaha untuk
membujuk Emma pergi bersama. Emma sebenarnya tidak terlalu setuju Rome aja yang
bikin kesepakatan sendiri wkwkwkw.
Rome menelepon Emma yagn belum
juga datang di tempat janjian. Pick sudah mulai kepanasan jenggot karena yang
ditunggu ga datang-datang juga. Mereka berdua menunggu lama hingga akhirnya
memutuskan menjemput Emma di rumahnya (kenapa ga dari tadii aja -____-). Ketika
mereka mau masuk ke dalam mobil, Emma datang bersama dengan Night.
“kirain kamu ga datang” ucap Rome
yang menghampiri Emma
“kenalin ini P’Night dia temannya
P’O. dia senior kita” kata Emma memperkenalkan balik Rome pada Night
“dia Rome sahabatku, tapi
akhir-akhir ini sulit sekali jalan sama dia. Dia terlalu sibuk dengan
gebetannya” kata Emma yang membuat Rome malu. Akhirnya mereka berangkat dengan
mobil masing-masing. Sesampainya di tempat magang Porsche, Pick berusaha untuk
meneleponnya tapi tidak diangkat. Rome memberi saran kalau sebaiknya datang
lagi besok pagi apalagi kalau ketemu cewek itu (Friend) akan bertambah buruk. Tetapi
Pick bilang akan jadi semakin
menyenangkan (daasaaarrr) hahaha. Porsche keluar dari rumah sakit
melihat 4 orang yang dikenalnya datang menemuinya membuatnya terkejut ditambah
Emma bersama dengan teman cowoknya. Emma sepertinya juga terkejut ada cewek yang
muncul di belakang Porsche.
Note : maaf ya kalau gambarnya
kebanyakan cuma Pick dan Rome hahahah karena alesanku ngelanjutin sinopsis ini
itu karean mereka berdua aja. Aku ga peduli sama cerita peran utama-nya masa
bodoh bangetlah ahahahah. Sebegini susahnya ya LDR-an isinya cuma salah paham
melulu -_____-. Aku suka heran pasangan yang sudah saling kenal satu sama lain
tapi tiba-tiba putus dan bisa bersama orang baru. Jujur aku ga suka karakter
Emma, dia itu keras kepala dan egois. Maaf ya aku emanga ga bisa terima kalau
ngelihat karakter cewek lemah gini -____- meskipun dia berusaha untuk bertahan
bukang dengan mencari pelarian kan?? Dan untuk orang-orang kaak Porsche ada
orang sebaik dia gitu -____-
Senior Secret Love: Puppy Honey Season 2 Episode 07
Senior Secret Love: Puppy Honey Season 2 Episode 07
No comments:
Post a Comment