P’O mengetuk pintu kamar Emma.
Emma tidak menjawab lalu P’O masuk ke kamarnya melihat Emma terkapar panas di
tempat tidurnya. P’O memanggil pembantu untuk membershkan dan mengompres Emma.
P’O menelepon Porsche dan memperingatkan Porsche agar menjauhi Emma. P’O juga
mengirimkan photo kebersamaan Emma dengan Night yang tentu saja membuat Porsche
gundah.
“dimana kamu? Lama banget sih”
tanya Pick menelepon Rome
“di jalan, bentar lagi nyampe”
jawab Rome
“cepetan! Aku sudah nunggu di
mobil dan lapar banget” ujar Pick
“cari makan aja dulu” kata Rome
Rome datang bersama Din agar bisa
makan bersama. Secara tersirat Pick gamau kalau Din ikut makan bareng. Pick
sampai bilang kalau makanan di restoranny ga enak trus bilang kalau mobilnya
penuh bla blla blaa hahahahah (cemburumu itu loooh mas). Tapi akhirnya mereka
makan bertiga juga sih hahahaha tapi kasihan Din merasa jadi pengganggu aja
karena tingkah cemburunya Pick ckckcckck.
“kenapa P’Pick?” tanya Rome
“mejanya kecil, ga nyaman banget”
ujar Pick
“tapi kamu yang pilih restoran
ini” kata Rome
“karena restoran lainnya penuh”
ujar Pick dengan jutek
Din ingin memesan makanan tapi
dicegah sama Pick katanya makanannya ga enak. Giliran Rome memesan makanan dia
pesan dua porsi wkwkwkwwk. Rome bertanya sama Pick ada apa dengan Pick hari ini
kok aneh banget tapi dijawab jutek sama Pick. Waiters-nya bertanya mereka ingin
pesan apa tapi malah dicuekin mereka berdua yang sedang berantem hahahaha sabar
ya mbak hehehe.
“P’Pick aku mau pergi ke Khaoyai
untuk memotret, kamu mau ikut?” tanya Rome
“kenapa aku harus ikut?” tanya
Pick balik
“kalau gitu aku akan pergi bareng
sama P’Din saja” ujar Rome
Pick awalnya gamau pergi tapi
setelah tahu Rome akan pergi bersama dengan Din dia ingin ikut juga. Din
sepertinya tahu kalau Pick tidak begitu menyukainya meskipun awalnya menolak
karena ga enak akhirnya Din mengikutin saran Rome untuk pergi bersama.
Pick, Rome dan Din akakn pergi
bersama untuk memotret. Pick memasukkan barang-barang Din dengan kasara
sementara barang-barang Rome ditata dengan rapi (dasar Tsundere pencemburu hahahah).
Di mobil Rome memeberikan snack kepada Pick dengan menyuapinya, Rome juga
menawarkannya pada Din tapi Pick kemudian mau snacknya lagi. Padahal mereka
masih punya banyak persedian tapi Pick gamau berbagi sama Din xd akhirnya Rome
memberikan snackn baru pada Din.
“gimana caranya aku makan?” tanya
Pick ingin disuapin makanan
“makan sendiri juga bisa” ujar
Rome yang kesal dengan tingkah Pick
“gimana caranya aku makan sambil
nyetir” ujar Pick
Akhirnya Rome menyuapi Pick dengan
kesal, Pick juga minta diberikan air karena haus. Mereka mampis untuk ke buang
air kecil. Rome menanyakan kapan mereka akan sampai tapi Pick malah bahas kalau
“miliknya besar” wkwkwk (anjiiir dah ni orang kalau suka bilang aja ngapa).
Pick bahkan menawarkan Rome untuk melihat “miliknya”.
Rome sedang membantu Din
untukk mengeluarkan kotoran di matanya tiba-tiba Pick datang mengagetkan mereka
hingga membuat matanya Din jadi sakit. Pick masuk ke mobil melihat Din dan Rome
jadi semakin terbakar cemburu. Rome duduk di kursi belakang karena khawatir
dengan mata Din yang sakit. Di tengah jalan Pick tiba-tiba menghentikan
mobilnya hingga membuat Rome dan Din yang tertidur jadi terbangun.
“kenapa berhenti tiba-tiba?” tanya
Rome
“gatau, pengen aja. Coba ada
orang yang bisa bantu aku melihat arah duduk di depan bersamaku” ujar Pick yang
kemudian Rome ganti duduk di depan bersama Pick.
Di tengah jalan Din mabuk darat
dia keluar dari mobil dan ditemani Rome. Pick yang melihatnya ga tahan dan
menjalankan mobilnya pelan-pelan mendesak mereka segera masuk mobil.
Friend sedang mencari Porsche di klinik tapi Porsche libur. Friend menanyakan asrama Porsche karena ingin mengunjunginya.
Friend mengunjungi Porsche di
asramanya. Friend melihat Porsche sepertiny tidak dalam suasana yang bagus. Friend
berusaha untuk menghiburnya meskipun Porsche tetap banyak diamnya. Friend juga
menanyakan keadaaan Porsche karena tidak kerja selama dua hari, dia juga
menanyakan apa Porsche sudah makan. Friend pergi untuk membelikan makanan Porsche
karena belum makan.
Setelah Friend balik dari pergi
beli makanan, dia ga melihat Porsche di kamarnya. Friende menemukan Porsche
sedang duduk di luar. Porsche mengatakan kalau di kamarnya pengap jadi dia
pergi ke luar. Porsche sangat berterima kasih pada Friend karena sudah
mengunjunginya dan merawatnya.
“ga masalah, kamu sudah seperti
kakakku sendiri, oke?” ujar Friend
“iya adikku” jawab Porsche dengan
senyuman
“kalau butuh bantuan kamu harus
datang padaku begitu juga aku akan butuh minta saran sama kamu” ujar Friend
yang senang punya kakak
“kamu senang banget punya kakak”
kata Porsche
“iyaa…karena aku tidak pernah
punya kakak. Aku anak tunggal” terang Friend
“bukankah enak jadi anak tunggal
dapat kasih sayang penuh dari ayah dan ibumu” ujar Porsche
“ayah dan ibu? Aku tidak punya. Sejak
kecil aku tinggal dengan nenekku. Udah aah gausah dibahas, aku kan mau bikin
kamu tersenyum bukan jadi dramatis gini” jelas Friend
“aku salahkan? Magan disini dan
meninggalkan pacarku sendirian di Bangkok. Tapi aku senan, disini tidaklah buruk
untuk jadi tempat kerjaku” kata Porsche.
Friend mendengarkan dengan
seksama cerita Porsche. Meskipun Porsche sedikit kecewa tapi dia senang bekerja
disana. Meskipun dia balik ke Bangkok dia ga yakin bisa memperbaiki hubungannya
dengan pacarnya. Kalaupun mereka balikan lagi dia tidak yakin mereka berdua
akan bahagia seperti sebelumnya. Friend menyarankan kalau suatu hari nanti
Porsche balik ke Bangkok dia harus memperbaiki hubungannya dengan pacarnya.
Pick mengomel karena api-nya ga nyala-nyala. Rome kesal sendiri karena Pick hanya mengomel saja tidak bisa membantu. Mereka bertiga tidur bersama. Rome bertanya jam berapa seharusnya mereka bangun, Din mengatakan jam 6 pagi saja tapi Pick mengatakan kalau itu terlalu pagi. Akhirnya Rome mengiyakan kalau mereka bangun pagi saja kalau ada yang ga bisa bangun pagi ditinggal saja hahahaha. Selama tidur Pick gangguin Rome tapi Rome yang digangguin malah rishi sendiri :v. Keesokan harinya Rome dan Din pergi berdua memotret sedangkan Pick masih tidur.
Night bertemu sama Emma bilang kalau barang-barangnya yang hilang sebagian sudah kembali. Emma menceritakan kalau dia sangat takut sama anjing tapi suatu hari ada cowok datang membantunya supaya tidak takut sama anjing. Emma mengatakannya sambil memikirkan Porsche. Night bilang kalau dia juga takut anjing, kalau Emma takut sama anjing takut aja ga perlu menyembunyikannya.
Pick mengomel karena api-nya ga nyala-nyala. Rome kesal sendiri karena Pick hanya mengomel saja tidak bisa membantu. Mereka bertiga tidur bersama. Rome bertanya jam berapa seharusnya mereka bangun, Din mengatakan jam 6 pagi saja tapi Pick mengatakan kalau itu terlalu pagi. Akhirnya Rome mengiyakan kalau mereka bangun pagi saja kalau ada yang ga bisa bangun pagi ditinggal saja hahahaha. Selama tidur Pick gangguin Rome tapi Rome yang digangguin malah rishi sendiri :v. Keesokan harinya Rome dan Din pergi berdua memotret sedangkan Pick masih tidur.
Night bertemu sama Emma bilang kalau barang-barangnya yang hilang sebagian sudah kembali. Emma menceritakan kalau dia sangat takut sama anjing tapi suatu hari ada cowok datang membantunya supaya tidak takut sama anjing. Emma mengatakannya sambil memikirkan Porsche. Night bilang kalau dia juga takut anjing, kalau Emma takut sama anjing takut aja ga perlu menyembunyikannya.
“jadilah dirimu sendiri, kita
memilih jalan yang berbeda” ujar Night lalu diiyakan Emma. Night akan pulang
dan Emma ingin mengantarkan ke pintu depan. Tapi Emma ga sengaja jatuh dan
membuat Night jatuh bareng. Dalam bayangan Emma, ia melihat Porsche yang
ternyata adalah Night.
No comments:
Post a Comment