Judul:
In Between
Penulis:
Angelique Puspadewi
Penerbit:
PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun:
2015
Genre:
Romance
Tagline
Membohongi diri sendiri lebih sakit dari cinta tak terbalas
Blurb
Bagi
Adelita, hanya Alvaro yang bisa membuat dunianya berwarna. Membuatnya jatuh
cinta hingga tergila-gila. Tetapi karena pria itu atasannya di kantor, Adelita
merasa minder. Mana mungkin Alvaro membalas cintanya? Akhirnya Adelita malah
menjodohkan Alvaro dengan sahabat baiknya, Keyla.
Tetapi
ketika Alvaro jadian dengan Keyla, Adelita malah terjebak dilemma. Antara bahagia
menyaksikan kemesraan dua orang yang dia sayangi dan benci karena tak berdaya
menanggung derita patah hati.
Namun,
bagaimana jika Alvaro juga memendam perasaan yang sama terhadap Adelita?
Bagaimana perasaanmu
kalau kamu suka sama atasanmu?
Kamu merasa insecure? Sadar
diri dia terlalu jauh untuk kamu gapai??
Tapi….kamu juga manusia
biasa, pengen memiliki orang kamu cintai.
Begitu juga dengan
Adelita dalam novel In Between kali ini. Adelita yang merupakan sekretaris Alvaro
di kantornya. Mungkin terdengar klasik yaaa cerita cinta sekretaris dan
atasannya gini heheheh. Adelita sudah lama memendam perasaan kepada Alvaro
tetapi dia merasa tidak pantas bersanding dengan atasannya tersebut.
Kenapa??
Entah aku sendiri
sedikit bingung, bagaimana Adelita yang sesempurna itu bisa insecure pada
Alvaro.
Adelita anak tunggal
dan meskipun dia berpenghasilan sendiri, Papanya masih rutin memberinya uang
setiap bulan. Tentu saja keuangan Adelita jauh dari kata cukup.
Kemudian datanglah
Keyla yang merupakan sahabatnya. Mereka sudah lama tidak bertemu yang kemudian
diketahui Keyla melamar pekerjaan di kantor Alvaro juga. Muncullah ide dari
Adelita untuk mempromosikan Keyla kepada Alvaro supaya Alvaro mau
mempertimbangkan Keyla. Iyaa,,,Adelita berharap kalau Alvaro mau
mempertimbangkan Keyla bekerja di perusahaannya. Dengan begitu Adelita bisa
bekerja sama dengan Keyla.
Alvaro yang tekesan
galak dan cuek pun menerima Keyla atas keinginan Adelita. Meskipun dia berdalih
kalau Alvaro menerima Keyla karena Keyla mempunyai kemampuan yang dibutuhkan
perusahaannya.
Kepindahan Keyla ke
Indonesia ialah karena ia patah hati. Dia merasa dikhianati kekasihnya. Mengetahui
hal tersebut, Adelita merasa harus membantu Keyla untuk menghilangkan sakit
hatinya. Adelita tahu kalau Alvaro baru patah hati dengan tunangannya. Kemudian
muncullah ide gila dari Adelita untuk menjodohkan Keyla dan Alvaro. Adelita
berpikir kalau Keyla jauh lebih pantas untuk Alvaro daripada dia.
Pendekatan demi
pendekatan pun terjadi, meskipun terkadang Adelita harus berbohong kepada
Alvaro ataupun Keyla untuk menyenangkan satu sama lain. Bahkan Adelita sempat
berbohong dengna memberikan makanan dari Keyla padahal Keyla memberikannya
untuk Adelita. Tetapi Adelita malah memberikannya kepada Alvaro.
Adelita berusaha keras
untuk mendekatkan mereka.
Sampai suatu ketika,
Alvaro dan Keyla jadian.
Hancur sudah hati
Adelita saat mengetahui itu.
Usahanya selama ini
berhasil, bahkan Keyla mengakui kalau dia jatuh hati kepada Alvaro. Mulailah konflik
diantara mereka secara tersirat. Adelita yang berusaha baik-baik saja mendengar
rencana pernikahan Keyla dan Alvaro tetapi dia sakit hati.
“Kenapa
bukan kamu? Kalau Mami jadi kamu, Mami akan mati-matian ngejar atasan kamu itu.
Bukan malah menjodohkannya dengan Keyla. Aneh!” — Mami Adelita
Review:
Aku nyesek juga sih
baca ini, gimana yaaa seorang yang sempurna kayak Adelita aja bisa insecure
gitu gimana aku yang butiraan debu gini yak hahahahah. Maksudku gini, kalau aku
melihatnya latar belakang Adelita tuh ya lumayanlah ga kurang-kurang amat. Tetapi
untuk mengahadapi cintanya dia bisa minder gitu. Mungkin karena cerita ini dari
sudut pandang Adelita sih jadi aku merasa kasihan. Trus sesayang-sayangnya
Adelita sama Keyla yang notabenenya sahabatnya. Apa emang harus segitunya
merancang kebahagian untuk Keyla?? Kadang aku mikir kalau Adelita ini malah
terobsesi sama Keyla bukan sama Alvaro hahahahaha.
Tapi kita jadi tahu
kalau sesempurna apapun menurut orang lain pasti punya kelemahan. Seperti Adelita
dia mapan cantik dan sukses tapi dia masih punya rasa minder pada dirinya
sendirinya. Adelita juga sayang banget sama sahabatnya, dia tipe orang yang
akan membahagiakan orang lain dulu baru dirinya. Yang kayak gini nih kadang
bikin mikir “laaah kok situ sok pahlawan banget sih”
Nah kalau kalian mau
tahu gimana kelanjutan ceritanya, baca aja novelnya hehehehehehe. Seperti yang
aku bilang karena itu dari sudut pandang Adelita jadi emang kesan Alvaro disini
ga penting-penting amat hahahahahahha
No comments:
Post a Comment