Saturday 8 September 2018

[Review] Novel Jodoh Untuk Mira by Alnira



Judul: Jodoh Untuk Mira
Penulis: Alnira
Penerbit: Ikon
Halaman: 268
Cetakan Pertama 2018

Almira gadis yang bercita-cita menjadi dokter, lalu banting setir menjadi guru bimbingan konseling. Pernah merasakan cinta monyet pada usia empat belas tahun. Namun kala itu, Mira harus patah hati karena pujaannya hanya menggapnya adik. Kesedihan Mira bertambah saat Akradani Lawardi, cinta pertamanya, menghilang tanpa jejak sehari setelah ulang tahunnya yang ke tujuh belas.
Tujuh tahun sesudah itu, Mira berusaha untuk melupakan perasaannya pada Akradani. Namun, di saat tekadnya sudah bulat, Akradani kembali hadir. Dan, kali ini, pria itu tidak datang seorang diri, tetapi membawa anak kecil, yang memanggil Akradani dengan sapaan ‘Ayah’.

Jodoh Untuk Mira bercerita tentang Almira yang kalau kalian baca Dilanika pasti sudah tahu. Yap Almira adalah adik dari Abang Dilan Andra hehehhe yang galak itu loh. Kali ini kak Al mempersembahkan Mira dalam sebuah buku yang berjudul Jodoh Untuk Mira. Aku kira ini bakalan menceritakan Mira dijodoh-jodohkan gitu ckckckc tapi ternyata enggak. 

Buku menceritakan Mira yang sudah dewasa dimana dia menjadi guru di sebuah sekolahan. Mira yang dulunya bercita-cita ingin menjadi Dokter berganti haluan menjadi seorang guru. Mira memutuskan untuk keluar dari rumah dan tinggal sendiri sehingga dia bisa mandiri. Tapi alasan sebenarnya dia hanya mencari penghiburan sendiri. Ketika di ulang tahunnya yang ke 17 tahun dia mengungkapkan perasaannya kepada Akradani tetapi sehari setelah itu Akradani pergi meninggalkannya tanpa kabar. 

Mira sudah mulai membuka diri dan mencoba berteman dengan lelaki tapi ternyata hatinya masih tertuju pada sosok Akradani. Iyaa Mira masih menyimpan perasaan yang dalam untuk Akradani. Setiap Mira jalan dengan cowok dia selalu membatin kalau Akradani bakal gini bakal gini, itulah yang membuat Mira masih tidak bisa menjalin hubungan dengan lelaki.

Setelah 7 tahun perpisahannya dengan Akradani, akhirnya Mira bertemu lagi dengan Akradani di rumah kakaknya. Mira tidak menyangka kalau dia akan bertemu lagi dengan Akradani setelah sekian tahun. Kemudian Mira dikagetkan dengan sosok anak kecil imut dan menggemaskan dan memanggil Akradani “Ayah”. Tentu membuat Mira kaget dan terasa tercabik-cabik hatinya mengetahui kalau lelaki yang dicintai selama ini sudah mempunyai seorang anak. 

Akradani menyapa Mira terlihat senang dan bersikap seperti dulu.  Bang Dani pun berbincang dengan teman-temannya sementera Kania anak Dani terlihat senang bertemu dengan Mira. Mira tidak menanyakan apapun soal Kania ataupun istri Dani karena itu hanya akan membuatnya sakit hati.

Namun sungguh aneh Kania sangat menyayangi Mira sampai sering menyuruh main ke rumahnya bahkan video call setiap Kania menangis. Mira sudah selayaknya jadi seorang Ibu bagi Kania. Akradani pun merasa senang dengan kedekatannya dengan Mira kembali seperti dulu lagi. Tetapi Akradani masih menyimpan rahasia besar yang dia tidak yakin Mira masih mau menerimanya atau tidak kalau mereka hidup bersama.
Lalu gimanakah kelanjutan cerita Mira dan Akradani?? Kalian mesti baca sendiri yaaa hehehehe

Sejujurnya aku memang lagi bacain karya-karya Kak Alnira dan aku suka banget. Jodoh Untuk Mira tidak bisa masuk karya favoritku sih tapi aku tetap baca. Mungkin konfliknya kurang mewah aja gitu atau memang dibuat sedemikian rupa…entahlah heheheh. Jodoh Untuk Mira lebih sopan daripada Dilanika hahahahahha. Aku sudah was-was aja sih kalau bahasanya terlalu intim ckckck karena ada Bang Dilan dan Kak Alin. Tetapi setelah baca aku senang karena karakter Dani yang tegas namun ekspresif membuatku jatuh cinta. Cinta Dani dan Mira ini emang cinta dewasa banget sudah tahu saling menyukai langsung tancap gas hahahahaha. Dani??? Seperti umurnya dia cowok gentle dong, ga ada tuh kode-kodean. 

Btw, ketika baca Dilanika aku memang sudah respect gitu sama Dani hahahhahahaha. Nah sudah dulu ya ntar aku mau review The Purpose of Life…tapi mau dibaca dulu soalnya tema-nya berat nih, harus khusuk bacanya hehehehe.

No comments:

Post a Comment