Author : archamerseven
Genre : romance, school life, fantasy
Cast : KAI, Shun, Sulli, KLA
Suasana kota Yogyakarta benar-benar nyaman di pagi hari, pantas saja kak Shun ingin pindha kesini. Iyak aku dan kakakku pindah ke Indonesia tepatnya di kota Yogyakarta, alas an kami pindah karena merindukan ibuku. Ayah kami sudah meninggal 3 tahun yang lalu dan ibuku keturunan asli warga Indonesia. Waktu meninggal ibu berada di Indonesia dan di makamkan disini. Sebenarnya ayah tidak mengizinkan namun keluarga ibuku meminta untuk dimakamkan disini. Sedangkan almarhum ayahku dimakamkan di Jepang. Benar-benar pemandangan yang indah, kampong halaman ibu sungguh indah.
“kau sudah bangun? Cepatlah mandi” suara yang amat kukenal mengagetkanku
“aah aku mau libur saja hari ini, aku bosan ke sekolah” bantahku
“sudah sebulan kau juga belum punya teman? Benar-benar anak manja” gerutunya
“tidak ada cowok tampan bahkan kegiatan ekstranya tidak begitu aktif bukankan itu sekolah yang sangat membosankan” selaku
“cobalah mencari teman, kemudian ajak dia bermain kerumah. Aku yakin kalau kau mengenal mereka padaku mereka akan segan denganku karena mereka ingin selalu melihat wajah tampanku” jawabnya dengan pede
“helloooo jangan PD gitu kak, tampan??? Wajah putih dan mata sipit gitu tampan???baiklah baiklah aku akan pergi ke sekolah Tuan muda” jawabku sinis
Seperti biasa aku selalu adu mulut dulu di pagi hari sama kakakku hanya untuk berangkat sekolah. Terhitung sudah sebulan aku pindah sekolah disini, tapi sayangnya aku belum punya teman. Sungguh menyedihkan!!!! Aku pindah dekat kampung halaman ibuku dulu, seperti cerita ibu tempat ini hijau, segar di pagi hari, hening namun nyaman dan yang jelas damai. Dulu ibu sempat ingin tinggal disini namun karena mengikuti suami jadilah ibu tinggal di jepang.aku tinggal dekat gunung sepanjang jalan penuh dedaunan hijau sungguh indah, aku tidak akan menemui musin semi dan gugur lagi. Iya disini hanya aka nada hujan dan panas, sejujurnya alas an kakak pindah kesini bukan hanya karena merindukan ibu tapi karena di ingin melupakan wanita yang teramat dicintainya. Aku masih ingat bagaimana kakak down karena diputuskan wanita itu, bagaimana tidak, mereka sudah pacaran sejak SMA pertama dan putus dengan alas an si wanita bosan dan sudha menemukan pria lain yang terang-terangan diperlihatkan kakakku.
Flasback
“aku ingin putus”
“bukankah kita ga pernah ada masalah ?” jawab kakakku dengan tenang
“karena itu karena ga pernah ada masalah kita putus”
“pria itu ??? milikmu?” tanyanya
“iya kami sudah pacaran dari 4bulan yang lalu” terangnya
“kenapa jadi begini? Jawab kakakku masih dengan tenang
“kamu tau sebuah terlalu banyak masalah itu aneh tapi ga pernah ada masalah itu justru jauh lebih aneh Shun, maaf aku membohongimu selama ini” jelasnya
“…..”
“awalnya aku pikir kita bisa saling melengkapi tapi aku salah tebak, kamu selalu menyelesaikan masalah sendiri dan aku selalu menerima kebaikanmu. Kita ga pernah bertengkar ga pernah bercanda dan serius hubungan kita terlalu datar-datar aja. Maaf” jelasnya panjang lebar
“apa dia seseorang yang kamu inginkan? Tanya kakakku dengna wajah lesu
“aku tidak tau apa dia yang aku inginkan dan kucari yang jelas kekosongna yang selama ini kurasakan kutemukan di dia”
“baiklah”
Flasback End
At school
“ selamat pagi anak-anak”
“ pagi buuuu” serentak membalas sapaan guru yang katanya paling di sekolah ini guru YUL, nama lengkapnya Yuliana. Namun anak-anak senang memanggilnya dengan sebutan guru YUL.
Sulii POV
Kalian harus tau aku berada di kelas yang sangat aneh mereka memiliki nama panggilan di sekolah. Yaaap mungkin karena lagi demam korea jadi lagi pada ngehits sesuatu yang berbau korea. Ada yang di panggil DO, Baekhyun, Luhan dlll, padahala kalian tau mereka punya nama juga tidak kalah keren contohnya Doni yang dipanggil D.O, Bekti dipanggil Baekhyun, Lusi dipanggil Luhan. Sungguh kelas yang aneh. Emang sih katanya ini kelas khusus kelas Korean lovers dan kenapa aku dimasukkan disini, aku dari jepang im in love japan. Alasannya sungguh aneh karena namaku Sulli mirip orang korea. Orang-orang yang konyol ini berimbang dengna prestasi belajar mereka dan pelajaran lainnya masih normal-normal aja.
“pagi ini kita kedatangan teman baru, dia baru pindahan dari Korea” guru Yul memanggil dan menyuruh anak baru itu memperkenalkan diri
“KAI, namaku KAI salam kenal” terangnya singkat
Oh Tuhan makhluk indah apa ini, berkulit hitam tatapan matanya yang lebar bibirnya yang tebal tubuhnya yang indah benar-benar berbeda dari cowok korea. Aku yakin dia aslinya orang Indonesia, kulitnya lebih eksotis. Yaap aku benar-benar terkagum-terkagum, kenapa? Selama ini aku hnaya menemui cowok berkulit putih bermata sipit ramping dan tak berotot dan semua sama. Kali ini berbeda dia tipe cowok yang berbeda dari cowok yang selalu aku lihat di jepang, meskipun memang cakep-cakep di jepang dengan tampang imut nah dia bermuka garang yang menawan.
“tampannya, ya ampun di benar-benar orang korea”
“keren banget”
“ kenalan dong “ desas-desus anak-anak di kelas yang notabenenya addict korea
“ KAI kamu duduk di belakang dekat Sulli dia juga siswi pindahan” suruh guru Yul
==============>>>>>>.
“sekolah ini benar-benar aneh, murid yang aneh ” sapanya yang mengagetkanku
“Oh tuhan sejak kapan kau disini” sontakku
“aku tidak tau harus kemana lalu aku jalan dan melihatmu” jawabnya
“mereka baik-baik dan pintar aku yakin kamu akan dapat teman baik nanti” nasihatku
“tentu saja beda denganmu”
“Apa???” bentakku
“melihatmu makan dan minum sendiri disini sudah menjawab pertanyaanmu itu bahwa kau belum memiliki teman”
“aku hanya-----“ belum selesai kalimatku dia sudah pergi
=====>>>>>>>>>>>>>>>>
Sulli POV
Aku ???? aku memang pribadi yang tertutup bahkan waktu di jepang aku tidak begitu banyak memiliki teman. Aku suka kesendirian, satu-satunya teman yang bisa kuajak bicara adalah kakakku. Pacar ??? bahkan aku tidak yakin aku punya teman lelaki., aku tipe introvert yang tertutup. Bahkan aku terlalu jauh dari dunia sosial mungkin karena itu pada segan mendekatiku dan aku sendiri tidak teralu pusing memikirkan untuk mendekati mereka. Terkadang aku kesepian namun aku mulai terbiasa dan aku sangat takut jadi kebiasan. Apalagi semenjak pindah kesini kakak sibuk dengan bisnisnya makin berkurang kualitas ngobrolku dengannya namun lagi-lagi aku tetap bersikukuh aku tidak apa-apa iya aku tidak apa-apa.
At school
“kau sedang apa disini? “ suara itu mengagetkanku lagi
“why why why ? jawabku spontan
“ aku Tanya kau sedang apa disini? Tanyanya lagi
“bukan bukan itu kenapa mengagetkanku? Setiap kamu muncul selalu dengan cara mengagetkanku” jawabku
“aku bosan di kelas dan berjalan ga sengaja melihatmu”
“hmmm” gumanku
“kau lihat lukisan pohon kembar itu, mereka berbeda jenis dan berasal dari dunia berbeda tapi mereka bisa bersatu” ceritanya panjang
“bukankan itu Cuma ingin memberikan khayalan pada manusia bahwa yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin dan itu artinya melawan takdir” jelasnya lagi
“karena kalau seseorang selalu mengikuti kata hatinya melawan takdirpun tidak masalah seharusnya bukan hanya hati yang digunakan otak pun perlu digunakan” jawabku
Seperti biasa dia selalu pergi setelah mendengar jawabanku tanpa pamit lagi, benar-benar tidak sopan. Bukankan itu bukan etika manusia, aku masih belum penasaran dengan tingkahnya. Aku masih biasa dengannya kala itu, namun sudah 4 hari ini dia tidak muncul di kelas bahkan teman-temanku juga tidak terlalu peduli ketidakhadirannya. Apa mungkin dia ---? Aah lupakan kalaupun iya pasti dia akan baik-baik saja
===========>>>>>>
At home
Hari ini kak Shun ulang tahun yang ke 25, aku sudah membelikan kue untuk tiup lilin bersamanya. Namun sudah pukul 11 malam kakak belum pulang juga, aku khawatir kalau terjadi apa-apa. Selang beberapa menit terdengar suara mobil yang belum pernah aku dengar aku buka jendela rumah kudapati kak Shun diantar seorang cewek cantik yang manis.
“ooh jadi dia yang mencuri kakakku” sapaku mengagetkan kakakku
“why why why kenapa mengagetiku begitu” jawabnya kaget
“siapa dia??” tanyaku penasaran
“teman”
“ayolah siapa siapa siapaaaaa?” tanyaku makin penasaran
“namanya Klara dia teman bisnisku, sudah beberapa minggu kami jadi dekat. Aku tidak tau sejak kapan kami dekat yang jelas dia baik dan aku mulai menerimanya” jawab kak shun yang selalu to the point
“dan dia cantik???” godaku
“tentu saja, bahkan lebih cantik daripada kamu” sindir kakakku
“wah wah wah……wah benar-benar….”kami tertawa bersama
“aku ikut senang kalau kakak selalu tersenyum begini”
“kamu lebih cantik daripada dia sekarang kalau bilang begitu” goda kakakku
“apa selama ini aku benar-benar jelek? “ mukaku \cemberut
“udah makan? Gimana tadi di sekolah?” Tanya kak shun
“benar-benar menyebalkan, ada murid pindahan berkulit hitam yang membuatku terganggu, dia sering dating mengagetkanku dan pergi tanpa pamit dia selalu berpuitis sendiri. Bukankah itu sangat meyebalkan?” terangku nyerocos menceritakan KAI
“jadi acara kagetan tadi dapat ide dari dia ??” tanyanya penasaran
“aahh lupakan…. Selamat ulang tahun kak”
“adikku yang manis, kakakmu yang ganteng ini sebulan lagi berulang tahun. Apa kau luapa lagi?? Benar-benar payah sekali mengingat ulang tahun kakaknya sendiri” ucap kakakku panjang
“aaaahhhhh aku lupa”
“tidak apa-apa, kuenya cantik sekali”
Shun POV
Anak itu benar-benar yang dia ingat apa Cuma diriku, selalu mementingkan diriku. Aku masih ingat sepeninggal ayah dia begitu tertian tidak tau kepada siapa lagi bergantung meskipun aku selalu bilang aku ada untuknya. Aku tau kenapa dia sangat kehilangan, bukan hanya kehilangan seorang ayah tapi juga teman. Dia tipe anak introvert yang hobinya main game dan menikmati kesendirian. Aku yakin dia tidak mempunyai teman selama ini, karena itu aku sangat menjaganya aku tidak ingin dia merasa kesepian. Alasanku pindah karena putus??? Tidak mungkin, memang benar aku sangat wanita itu. Aku benar-benar jatuh waktu namun ketika melihat raut wajah Sulli yang selalu bilang “tidak apa-apa kak” membuatku bangkit dari keterpurukan.
At school
“kau sudah mengerjakan PR dari guru Mei??” seru anak bangku sampingku
“aku tidak mengerjakan pun tidak masalah asal waktu disuruh mengerjakan didepan aku bisa menjawab dengan sempurna” jawaban bangga DO
“kau benar-benar ya DO, sudha berapa kali kau gunakan cara seperti itu? Ha” Tanya Baekhyun dengan lantang
“buktinya apa pernah aku disuruh berdiri atau----
“sudahlah kalian terlalu berisik” sela Luhan yang sedari memandangi buku tulisnya, dia asik memainkan pensilnya di kertas yang jelas-jelas sudah penuh dengan coretan
Aku hanya diam mendengar mereka berbincan-bincang, aku? Mana peduli aku tentang ujian, pr dan tugas atau apalah. Namun aku rajin, sudah atau belum kukerjakan aku hanya diam saja, untunglah aku belum pernah disuruh mengerjakan pr di depan. Mataku sibuk mencari-cari sosok cowok yang biasanya akan mengagetkanku, saying tak kudapati dia berada dimana. Apa mungkin dia berada di atap sekolah atau mungkin dia tidak masuk lagi. Benar-benar anak malas anak baru aja belagu udah bolos beberapa kali. Kalau dia punya kakak seperti kak Shun sudha dimakan abis-abisan setiap pagi dengan ocehannya. Aah ….. kenapa pula aku mencarinya?? Apa urusannya dengnaku, masuk atau tidak bukan urusanku. Ah tidak tidak tidak lupakan lupakan!!!
“apa kau sedang memikirkanku?”tangan halusnya menepuk pundakku mengagetkanku
“why why why kenapa ?” spontan aku kaget
“why why why apa kau sering mengatakan itu kalau kau kaget” Tanya KAI
“ada apa kali ini?” tanyaku sewot
“maksudnya apa ?” Tanya KAI heran
“datang-datang mengagetkan trus bertanya setelah pergi begitu saja” jawabku
“ wow wow apa kau mulai penasaran padaku sampai mencarilu begitu” jawab KAI dengan cengesan
“apa? Mana mungkin, aku ??? tidak mungkin” sangkalku
Iya benar sepertinya aku mulai terbiasan dengan kehadiran KAI, meskipun kita jarang berbicara namun setiap bertemu kita membicarakan sesuatu yang menyenangkan. Seperti waktu dia bilang kalau saja bisa memutar waktu dia tidak ingin berada di tempat jauh itu. Entah aku juga tidak tau apa maksudnya yang jelas aku hanya mengiyakan saja. KAI memang sering membicarakan sesuatu yang tidak membuatku mengerti, namun dibalik wajah tampan nan hitamnya itu aku tahu bahwa dia benar-benar kesepian selama ini. Sama halnya seperti aku, namun bukankan sesuatu yang terlalu memiliki kesamaan hanya akan membosankan. Tidak bagi aku dan KAI, kami saling melengkapi ketika aku tidak tau harus membicarakan apa dia akan dengan spontan membuat lelucon dan sebaliknya. Mungkin hanya KAI temanku saat ini begitupun dengan KAI hanya aku temannya, karena kami jarang berbaur dengan teman lainnya. Di kelas KAI sering tidur, waktu istirahat kita habiskan di atap sekolah atau di ruang musik. Kalian harus tau KAI sangat pandai dalam mengolah gerak tubuhnya, aku selalu terpesona setiap kali melihatnya menari. Namun akhir-akhir ini dia sudah jarang lagi ke sekolah, memang ini bukan pertama kalinya dia tiba-tiba menghilang. Namun ini sudah seminggu dia tidak ke sekolah, biasanya 2-3 hari dia akan berangkat sekolah. Apa aku pergi ke rumahnya saja? Mana mungkin aku bahkan tidak tau nomor telepon dan alamat rumahnya. Bertanya kepada guru??? KAI pernah bilang dia murid istimewa jadi tidak mungkin ada yang tau dimana dia tinggal.
“kenapa melamun tuan putri? KAI??” suara serak kakakku mengagetkan
“why why whywhy kenapa tiba-tiba menyebut nama itu?”” jawabku gugup
“tuh di dahimu ada tulisan namanya?” goda kakakku
“sudah hampir seminggu lebih dia tidak ke sekolah, apa dia sakit?? Biasanya dia akan segera masuk kalau tidak masuk” ceritaku penasarana ke kak Shun
“temuilah ke rumahnya, tidak masalah bukan kalau hanya teman” saran kak Shun yang membuatku berbinar
“tapi aku gatau dimana alamatnya? Tidak mungkin juga aku bertanya pada guru, teman yang lain mana tahu” jawabku
“cobalah dulu kalau kau tidak mau penasaran”
“apa tidak masalah kalau aku ke rumahnya, aku belum pernah ke rumah pria?” jawabku sendu
“iya tapi baru kali inikan kau penasaran?/ gelisah dan tak karuan?? “
“kakaaaaaaakk………---
At school
Baiklah kali ini aku akan menanyakan pada teman-teman dulu alamat KAI, setelah mentok barulah aku menanyakan pada guru. Bukannya apa aku males aja kalau ditanyain buat apa kenapa, kenapa tidak nanya yang lain. Sungguh merepotkan, karena aku lumayan tau Do, Baekhyun dan Luhan pertama aku akan bertanya pada mereka dulu saja. Mereka kan paling tau anak-anak di kelas ini sampai hafal nomor teleponnya.
“DO-------
“kenapa??? Aaah kamu anak baru ada apa?” jawabnya yang seolah baru melihatku pertama kali, ya emang benar aku tidak pernah ngobrol dengannya
“KAI sudah seminggu lebih tidak masuk kelas, apa kita menjenguknya atau ga aku saja yang menjenguk dia?? “ suara terbata-bata memberi saran kepada do
“KAI? Siapa KAI? Di kelas ini tidak ada yang namanya KAI” jawab DO heran
“KAI anak baru dari korea itu, kulitnya hitam, dia duduk di sebelahku, waktu itu dia memperkenalkan dirinya juga di kelas?” jelasku yang mungkin nsaja DO lupa atau tidak ingat mengingat KAI juga tidak pernah ngobrol dengannya
“Baek, LU, kalian tau ada murid baru yang bernama KAI di kelas ini??” Tanya DO ke teman-temannya
“setauku Cuma gadis dipit ini yang murid baru, KAI???KAI?? tidak pernah tuh ada murid baru bernama KAI” penjelasan Baekhyun yang sontak membuatku kaget
Setelah kutanyain sekelas tidak pernah ada yang tau siapa itu KAI, bahkan tidak ada yang tau kalau KAI juga murid pindahan. Kupaksakan diri bertanya pada guru dimana alamat KAI, sapa tau mereka benar-benar lupa orang-orang sepertiku dan KAI memang tidak pernah terlihat. Apa ?? dan algi guru YUL juga tidak tau, dia bilang tidak pernah menerima siswa baru setelah aku. Ada apa ini ?? lalu yang selama bersamaku siapa? Tertawa? Menari? Bernyanyi???. Bagaimana mungkin ini terjadi?? Aku masih tidak percaya. Kusandarkan punggungku di koridor kelas yang sepi.tiba-tiba ada seorang yang mengagetkanku
“apa kau bertemu dengannya??” Tanya Luhan
“bertemu?? Maksudnya bertemu???”tanyaku heran dengan pertanyaan Luhan
“KAI, lelaki berkulit hitam yang kamu bilang, seperti ini wajahnya” tangan luhan menunjukkan foto KAI yang memang kuakui itu wajahnya
“iya……”jawabku gugup
“Dia sudah meninggal 3 tahun yang lalu, kecelakaan di atap sekolah, tidak ada yang tau itu kecelakaan atau bunuh diri. Pihak sekolah menyembunyikan rapat-rapat masalah itu karena waktu itu ada penilaian sekolah.”terang Luhan yang membuatku semakin bingung
“…………………..”
“kalau masih hidup ya kelas 3 seperti kita, aku tidak tau pasti kenapa KAI bertindak begitu. Dari cerita yang kudengar dia memang ada masalah. Aku juga tidak tau apa, karena dia selalu sendiri. Tidak pernah berbicara pada siapapun di kelas. Kalau istirhat dia habiskan di atap sekolah atau di ruang musik.” Penjelasan luhan yang membuatku bertanya-tanya
“kenapa kenapa aku? Apa dia tidak suka aku sekolah disini? Sehingga menampakkan dirinya padaku?” tanyaku heran
“mungkin selama ini dia masih disini namun kami tidak melihat dan kamu yang bisa melihatnya”
“aku? Kenapa harus aku?”
“aku juga tidak tau pasti ada alas an, selagi dia memperlakukanmu dengan baik dia tidak mungkin menyakitimu” tutur luhan sabar
“memperlakukanku dengan baik?? Tidak menyakitiku?” kaliatnya kuulang-ulangi
“dia tidak tau caranya memperlakukanku dengan baik” ucapku marah meninggalkan luhan
KAI kau benar-benar kejam, kenapa harus aku KAI. Kenapa??? Kau sudah mengambil pandangan pertamaku dan ternyata kau semu. Bagaimana ? bagaimana aku hidup sekarang?? Apa kau senang sekarang?? Apa kau tau aku benar-benar bahagia saat kau ad disini?? Tanpa alas an kau menghilang setelah kukutahui kau sudah meninggal 3 tahunyang lalu. Lalu siapa lelaki kemarin yang menari, bernyanyai bahkan menepuk pundakku dengan kaget. Setidaknya kau harus mengatakan sesuatu KAI, muncullah meskipun sebentar.
At office
“Kla, ini dokumen yang kamu minta” shun menyodorkan dokumen ke meja kla
“foto ini benar-benar romantis” sindir shun melihat foto kla dengan seorang pria
“apa kau akan cemburu dengan adikku sendiri ???” terang Kla melihat fotonya bersama adiknya
“iyakah? Aku belum pernah tau kamu punya seorang adik”
“seharusnya kita cepat menikah agar kau tau semuanya” goda kla
“dia sudah meninggal 3 tahun yang lalu, kecelakan di atap sekolah”
“oh ya dia sekolah di sekolahan yang sama dengan adikmu, sulli iyakan namanya? “terang kai mengenai adiknya
“iya, siapa namanya???”
“KAI, Namanya Kai” jawab Kla
“KAI????KAI????” matanya terbelalak mengingat Sulli yang punya teman bernama KAI
“ada apa ?? “Tanya kla heran
“tidak mungkin pasti hanya nama saja yang sama” bantah shun
“ada apa?” Tanya Kla yang penasaran
“gapapa, teman lelaki adikku juga bernama KAI. Dia juga sekolah disana di kelas yang sama” ceritaku dengan gugup
“Shun, ayo kita temui adikmu” saran Kla yang merasa ada sesuatu yang aneh
Shun dan Kla samapai di rumahnya Shun, mereka mencari keberadaan Sulli. Kla merasa cemas karena dia melihat wajah Sulli benar-benar mirip dengan gadis itu.Shun semakin di buat penasaran dengan perasaan adiknya. Mengingat ini pertama kalinya Sulli tertarik pada seorang lelaki. Setelah mencari di seluruh ruangan, Shun dan Kla melihat Sulli sedang duduk di kursi panjang belakang rumah.
“Sulli----“sapa shun sedih melihat adiknya meneteskan air mata menerawang tanpa jelas apa yang dilihat
“aku kira tidak masalah menemuinya karena dia sudah seminggu tidak masuk sekolah, tapi aku salah seharusnya aku tidak menemuinya” ucap Sulli yang yakin kakaknya sudah tau masalahnya
“Sulli-----“panggil Shun
“dia pernah bilang aku benar-benar mirip seseorang, apa hanya aku yang terlalu berharap padanya”
Kau terlihat manis kalau tersenyum seperti itu dank au benar-benar mirip dia
“apa aku yang kegeeran? Apa aku yang merasakannya saja dan dia tidak?” serbu pertanyaan Sulli meratapi kenyataan bahwa KAI hanyalah ilusinya
“maaf, aku yakin dia punya alasan menemuimu seperti itu” ucap Kla memecahkan suasana
“dia meninggal karena depresi kekasihnya meninggal karena kecelakaan, sejak masuk sekolah disana sia benar-benar tertutup. Bahkan hari-harinya hanya untuk meratapi kekasihnya. Mendengar ceritamu dari kakakmu kurasa kalian benar-benar mirip”jelas Kla
“apa kami benar-benar mirip? Ini kesekian kalinya ada yang bilang kami mirip? Ha sungguh menyebalkan”sanggah Sulli
Shun yang berusaha mendekati adiknya untuk menenangnkan dilarang Kla yang mengatakan biar dia saja yang menerangkan pada Sulli, meskipun dia tidak tau harus bialng apa, namun dia merasa dia berasa diposisi yang harus menjelaskan masalah ini.
“mereka berpacaran hanya hitungan bulan, sebelum bertemu gadis itu. KAI seorang introvert akut, dia hanya tau dance, game dan sekolah yang dijadikan rutinitas saja. Kemudian gadis itu dating yang membuat harinya berubah. KAI yang bahkan tidak pernah bicara padaku sering kali menanyakan hal-hal bodoh. Apa cewek suka diberi pujian? Apa cewek suka diajak makan siang? Pertanyaan-pertanyaan yang membuat geli namun aku senang dia bangkit dari dunianya sendiri” jelas KLA mengenai adiknya yang seorang introvert
“…….”
“mungkin ini tidak ada artinya buat kamu, melihat kamu seperti ini. Dia tidak ingin kamu seperti dia, hanya hidup dengan duniamu sendiri”
“begitu pedulinya dia padaku ha!!” ucap Sulli yang sedari tadi hanya diam saja
“ini buku harian KAI, mungkin kamu akan mengerti” Kla menyerahkan buku harian KAI kemudian meninggalkan Sulli sendirian
Hari demi telah dilalui Sulli tanpa KAI, ya dia sudah terbiasa dengan ketidakhadiran KAI. Seiring berjalannya waktu dia memahami kenapa KAI menemuinya, dalam buku harian KAI dia banyak mengungkapkan bahwa dunia luar terlalu indah untuk ditinggalkan. Benar memang benar kalau kita menikmati hidup dengna cara kita sendiri dan kita cukup senang itu sudah cukup. Bukankah lebih indah kalau tidak hanya cukup kita bisa lebih cukup. Bahkan aku ingin melawan batas itu namun terkadang aku tak sanggup.
2 tahun kemudian
“sekarang sudah musim hujan KAI, kamu bilang sangat menyukai hujan kan? Aku berjalan menujumu KAI. Aku tidak tau apa kita akan bersama suatu hari atau kau sudah bersama kekasihmu juga. Aku sudah menjalani hidupku dengan baik, kamu benar aku sudah menyia-nyiakan dhidupku dengan berdiam diri dan menjalaninya begitu saja. Sadar atau tidak perasaan kesepian, bosan dan ingin berubah selalu hadir namun aku selalu menyangkalnya. Bukankah dengan begini saja sudah cukup?? Ternyata tidak bahkan kita harus melawan batas kita kalau kita masih bisa. KAI, apa sekarang kau melihatku??? Aku sudah lebih baik kan, lebih baik darimu. Aku tidak tau kenapa waktu itu aku marah, yang jelas aku sadar waktu itu kehilanganmu. Aku takut, takut siapa yang akan menjadi temanku lagi. Tapi sekarang lihatlah mereka selalu ada setiap aku bahagia dan bersedih. Terima kasih terima kasih kamu telah dating kepadaku, terima kasih telah mengajariku, terima kasih”
Pagi itu sulli bpergi ke sekolahaannya dulu, dimana dia dipertemukan dengan KAI. Sulli mengingat memori kebersamaannya dengan KAI, sesekali dia akan tersenyum mengingat betapa konyolnya pertemuannya dengan KAI. Dia mengingat bagaimana dia beraltih dance dengan KAI, bernyanyi di ruangan music dan makan diatap sekolah. Semua kenangan itu kembali mengingatkannya pada KAI. Kemudian dia beralih ke ruangan seni, melihat lukisan 2 jenis pohonyang berebda jenis namun menyatu.
“kau ingat ? kamu pernah bilang mereka berbeda jenis tapi hidup bersama. Bukankah itu sedikit tidak masuk akal, kalau benar-benar ada mari kita hidup bersama KAI. Namun semua orang bisa berteori banyak pada kenyataannya hanya sedikit yang terwujud” Sulli meraba-raba lukisan itu berusaha mengangkatnya, ada sebuah kertas jatuh.
“apa kau marah padaku?ah iya kamu pasti marah?setiap kukagetkan kau akan marah dan berkata why why why. Setiap kali kamu mengucapkan itu membuatku geli, tapi aku senang melihatmu seperti itu loh.(air mata sulli berjatuhan mebaca surat itu ) kamu sudah hidup dengan baik kan? Berapa banyak temanu sekarang? (Sangat banyak bahkan aku hidup lebih baik daripada kamu - Sulli) pertama kali aku melihatmu aku langsung teringat diriku sendiri, aku seperti berkaca pada diriku sendiri, semakin aku bersamamu aku semakin menjadi diriku sendiri. Tapi melihatmu tertawa dan tersenyum hanya kepadaku aku merasa sangat sedih. Seharusnya kau melakukan itu pada semua orang. Aku yakin mereka juga akan merasa seperti aku bahagia bersamamu. Aah seharusnya kita bertemu lebih awal bukan?
Sulli membaca surat KAI sambil menitikkan air mata, menceremati setiap kata yang dituliskan KAI.
“aku berusaha untuk tidak menemuimu lagi, tapi semakin aku tidak menemuimu aku semakin ingin tau kamu. Maaf maafkan aku bertemu denganmu seperti ini, seharusnya aku tidak menemuimu. Aku memang sempt tersentuh olehmu tapi itu dulu, kita berbeda. Aku sudah selesai dan kamu, kamu masih mempunyai hidup yang panjang. Jangan lupakan aku tapi kenanglah, ingatlah kamu masih punya kehidupan yang panjang. Jangan hidup seperti ini, lepaskan aku dan mari kita bertemu di kehidupan yang mendatang. Kamu gadis yang baik bukan? Hiduplah dengan baik sekarang dan lepaskan aku sudah cukup kamu dengan mengenangku”
Setelah membaca surat dari KAI, Sulli menangis terisak-isak. Dia tidak pernah betapa pedulinya KAI padanya, iya benar- memang dia sudah berubah tapi hidupnya masih dalam bayang-bayang KAI selama ini. KAI menyadarkan Sulli masih terbayang-bayang KAI dan dia merasa tidak pernah tau KAI sepeduli ini sama dia. Iya memang mereka tidak pernah mengungkapkan kata cinta dan semacamnya, bukankah dengan seperti itu saja sudah bisa mengungkapkan betapa dalamnya cinta mereka. Terkadang perasaan cinta itu tidak perlu diungkapkan, semakin seirng diungkapkan tanpa perasaan bukankah hanya bualan semata. Begitulah cara KAI dan Sulli saling mencintai.
-----------------------------------THE END------------------------------------------------------
Mianhae kalau ceritanya sedikit ngelantur atau ga pas, ini ff pertama saya
No comments:
Post a Comment