Saturday, 10 June 2017

Sinopsis Waterboyy Series Episode 05






Fah membacakan surat Badan Mahasiswa kalau salah dari anggota klub harus menghadiri rapat. Tetapi para anggota setuju tidak usah ikut rapat ga berguna begitu. Sementara Min beda pemikiran seharusnya salah satu mereka harus hadir agar bisa menemukan alasannya Badan Mahasiswa selalu mengganggu klub renang. Kluay pun menantang Min yang cuma bisa omong doang ga ada tindakannya.





Pan sedang mendengarkan lagu dan tiba-tiba Namkhaeng datang mengejutkannya. Namkhaeng masih bersikeras ingin tahu siapa cewek yang ingin diberikan hadiah Fah. Namkhaeng sampai berlutut dan akan menunggu Pan sampai dia memberitahu siapa  cewek itu. Pan ga suka kalau Namkhaeng harus sampai berlutut begitu tapi kemudian dia jual mahall dengan bilang terserah Namkhaeng mau duduk seharian pun.




“aku ga takut sama dia, tapi harus ada seseorang yang bicara padanya untuk mewakili kita. Temukkan alasannya itu lebih baik daripada bersembunyi” ucap Min yang ditantang Kluay 

“benar, aku pikir Min ada benarnya” ucap Sung yang kemudian Kluay menyuruh Min pergi saja kalau gitu dengan marah

“namamu mungkin ada di dalam anggota klub tapi bukan berarti kamu salah satu dari kita” ucap Waii
“kalau kamu ingin semua orang menerimamu dan idemu, buktikan. Kalau menurutmu denan ikut rapat bisa membantu kita, pergilah. Kita akan lihat hasilnya” kata Apo 

“Tapi kalau kamu ga bisa kamu akan tahu akibatnya” ucap Kluay dengan sinis dan semua setuju dengan ide Apo



Apo ingin membahas masalah kepergian Pelatih Tee tapi Waii tidak ingin membicarakannya. Tanpa Pelatih klub renang masih bisa bertahan lalu Waii memberikan jadwal latihan untuk diberikan kepada seluruh anggota. Sementara Put ingin mencari tahu masalah apa antara Min dan Kluay dulu ketika mereka SMA. Fah tidak ingin membicarakannya dan tidak tahu masalahnya.



“jangan mengganggu urusan orang lain” ucap Fah yang lalu meninggalkan Put. Ketika Put berbalik dia mendapati seorang cewek cantik berjalan ke arahnya. Put memandanginya dengan penuh kagum. Cewek itu menjatuhkan barangnya Put mengambilnya dan memberikan padanya. Cewek itu bertanya dimana kantor Rektor tapi Put malah salah mulu kash petunjuk jalannya. Put menyarankan supaya dia mengantarkan cewek tersebut.







“aku tidak ingin merepotkanmu” ucap cewek itu lalu dia berhenti sejenak dan memberikan handphonenya untuk memberikan kontak Line pada Put supaya kalau dia gatau dia bisa menghubunginya nanti.





Min dan Sung datang utnuk ikut rapat Badan Mahasiswa bersama Wan juga. Wan sangat senang bahwa klub renang setuju untuk melakukan tarian untuk pembukaan kompetisi nanti. Tentu saja Min ga menyangka akan jadi seperti ini.  


Waii dan Apo sedang duduk berdua untuk melihat jadwal latihan mereka. Waii tersinggung ketika Apo menyinggung ayahnya tapi karena Apo yang bilang dia akan membiarkannya. Put datang memberitahu kalau ada seorang cewek seksi yang baru saja dia temui. Kluay juga ikut bergabung mengatakan kalau dia baru saja bertemu cewek seksi juga. Mereka saling mengaku cewek yang dia temui jauh lebih seksi. Lalu Kluay bilang kalau cewek yang dia maksud sedang berenang.

“kamu ga salah kan, mungkin dia Pan” ucap Put

“aku bisa bedain papan selancar sama cewek seksi” kata Kluay lalau mereka berhambur menuju kolam renang. Para anggota klub melihat cewek yang baru saja keluar dari kolam renang. Ternyata cewek tersebut adalah Pelatih baru mereka yang bernama Mai. Pelatih Mai memperkenalkan dirinya dan akan mengenal mereka seiring berjalannya waktu




Min datang dari belakang Mai dan sepertinya mereka saling mengenal satu sama lain. Min sangat terkejut tapi dia tidak mengatakan apapun. 




Put dan Sung sedang mandi dan saling menggoso badannya, mereka membicarakan Pelatih baru mereka. Sung merasa aneh tapi Put menyangkalnya dan bilang kalau Pelatih barunya unik dan manis. Min sudah selesai mandi kemudian Sung buru-buru mengikuti Min pergi. Sementara Put masih mandi sendirian lalu Pelatih Mai datang mengejutkan Put yang sedang mandi. Pelatih Mai ingin meminta sampo karena samponya habis.

“ambil aja, aku ga buru-buru pakai kok” ucap Put, tetapi Pelatih bilang kalau menyuruh menunggunya supaya mereka bisa makan bareng dan membuat Put senang sekali.






Fah sedang belajar lalu dikagetkan dengan kedatangan Pan yang ingin mengambil diari yang dia inginkan kemarin. Fah menyerahkan diari yang berisi tentang dirinya selama 20 tahun ini, Pan mengeluh karena banyak banget tulisannya dia males bacanya.

“kamu bilang tulis apapun tentangku, ini sudah 20 tahun aku ga bisa menulisnya Cuma 2 lembar” ucap Fah  

“tulis latar belakangmu secara singkat” kata Pan





“sebenarnya apa sih yang kamu inginkan?” tanya Fah. Pan membacanya sangat tergelitik karena dulu gigi Fah pernah bengkok. Pan ingin Fah membacakannya tapi Fah gamau karena dia sudah menulisnya jadi Pan yang harus baca. Pan mengancam akan menceritakan semuanya kalau Fah mencuri sesuatu dari Pelatih Tee. Tapi Fah bilang karena Pelatih Tee ga ada jadi ga perlu takut lagi. Lalu Pan menyeret Fah ke kolam renang kalau dia tetap gamau membacakannya. Fah marah dia terbayang-bayang dulu pernah di kolam renang. Fah beranjak dari tempat duduknya yang membuat Pan terjatuh.

“kalau kamu kayak gini, aku gamau berteman denganku dan jangan datang padaku soal Namkhaeng” ucap Fah yang lalu pergi meninggalkan Pan




Min dan Wan sedang berada di ruang latihan seperti biasa Min godain Wan kalau mereka akan sering bertemu bersama. Wan ga percaya kalau tim renang mau melakukan tarian untuk pembukaan acara nanti tapi Min mengatakan kalau gitu Wan bisa menyuruh orang lain.

“apa kamu pikir aku akan melepaskanmu begitu saja? dengar yaa, aku akan melakukan apapun untuk mempermalukan kalian” ucap Wan mendekati Min

“sebenarnya ada masalah apa sih kamu dengan klub renang atau kamu pernah terluka karena salah satu anggota klub renang?” tanya Min yang penasaran

“mungkin” ucap Wan


Sung menyerahkan laporan anggaran klub renang kepada anggota badan mahasiwa, Badan Mahasiswa ga nyangka anggaran klub renang sebesar ini hanya untuk tampil 5 menit. Kalau mereka ga percaya mereka bisa bertanya dengan Min yang sedang bersama Wan di ruang latihan.
Pan pergi menemui Namkhaeng tapi dia tetap tidak mau membantu Namkhaeng karena Fah akan marah padanya nanti. Pan heran ketika Namkhaeng bilang kalau Fah bisa renang dan dulunya adalah perenang.




Sung bersama anggota Badan Mahasiswa ingin menemui Wan dan Min di ruang latihan. Tapi salah satu anggota berpikir ulang kalau mereka seharusnya membuat janji dengan Wan dulu saja. Wan akan berpikir kalau merekka tidak mempercayai Wan lalu hanya akan menimbulkan masalah pada Wan. Sung memberi pesan pada Min untuk melakukannya sekarang. Min mendapat pesan tersebut langsung melakukan aksinya. Min yang mendapatkan pesan langsung beraksi. Dia bilang kalau ada sesuatu disana dan menyuruh Wan memeriksanya. Karena Wan ga takut sama sekali dia mengagetkannya dan menarik lengan Wan yang membuat mereka berpelukan. Jadi Min dan Sung ini berencana untuk mempermalukan Wan pada Badan Mahasiswa lainnya. Wan langsung melepaskan dirinya dari pelukan Min.

“kamu menarik lenganku sakit” ucap Wan lalu ketika dia pergi ditarik tangannya oleh Min.

Wan keluar dari ruang latihan dan bertemu dengan Badan Mahasiswa. Min dari belakang menyusul Wan sambil membuka kancing bajunya. Para anggota Badan Mahasiswa salah paham dengan Min dan Wan. Wan berusaha untuk menjelaskannya tapi sepertinya para anggota Badan Mahasiswa sudah terlanjur salah paham.

“aku gatau kalau kamu dekat dengan klub renang, itu sebabnya kamu ingin masuk klub renang dengan memberi anggaran besar pada mereka” ucap salah satu anggota Badan Mahasiswa yang pergi mmeninggalkan Wan

“ini ga seperti….” Ucap Wan yang membuat Min merasa bersalah. Wan sedang duduk di tangga lapangan. Dia merenungi apa yang terjadi. Min dan Sung yang melihatnya pun diam saja. Min ingin menghiburnya tetapi Sung mencegahnya.



Waii dan Apo membeli makanan untuk nutrisi mereka menghadapi lomba. Waii mengatakan makanan yang harus dan ga harus dimakan oleh seorang perenang. Waii merasa tersanjung dia sudah kayak sedang berjalan dengan enslikopedia saja karena Waii tahu segalanya soal makanan.

“kamu bisa pergi dari klub” ucap Waii

“kenapa?” tanya Apo

“Pelatih  Tee ga ada disini, jadi kamu bisa pergi” kata Waii

“kamu yakin?” tanya Apo lagi

“yaa, ini hidupmu. Ga ada yang bisa memaksamu” ucap Waii

“dari awal tidak ada yang memaksaku, tapi yang membuatku bahagia adalah kamu dan semuanya. Semua orang di timku adalah temanku” ucap Apo yang kemudian mereka saling berantem kecil. 

Ketika mereka sedang bercanda ada seorang pencuri yang mencuri tas seorang yang buta. Mereka berdua berusaha mendapatkan tas tersebut kembali.

Pan sedang membicarakan tentang Fah yang dulunya adalah perenang tapi pura-pura gatau gimana caranya berenang. Tapi Fah masih menyangkalnya dan bilang kalau dia ga bisa berenang. Pan menceburkan Fah ke dalam kolam renang tapi Fah tidak bisa berenang. Pan memanggil namnya dan menyeret Fah naik ke atas kolam renang. Ketika Fah sadar dia sangat ketakutan sudah jatuh ke dalam kolam renang lalu mereka berpelukan.

Waii dan Apo memberikan tas tersebut kepada pemiliknya. Dia bilang ga masalah kalau uangnya hilang. Orang tersebut mengatakan ga da yang peduli padanya ketika dia buta seperti ini. Dia mengatakan orang yang telah mati saja yang ga pernah meninggalkannya. Dia mengatakan kalau dia Cuma sedikir teman karena beberepa sudah meninggalkannya.  Dia menunjukkan cincin dari seseorang yang amat dia sayangi dulu.

“pasti orang itu sangat cantik” ucap Waii

“bagiku,,,orang itu sangat tampan” ucap orang tersebut

“ketika aku buta dan ditinggalkan semua orang, dia selalu berada disampingku. Buta membuatku menyadari kehilangan semuanya tidaklah buruk dan paling ga aku tahu siapa yang mencintaiku. Aku tidak terlalu mengkhawatirkan tasku yang aku pedulikan adalah cincin ini. Terima kasih sudah membantuku” ucap orang tersebut yang membuat Waii dan Apo berpikir.

“percaya padaku, cinta tidak tahu batas, disini bukan disini” ucap orang tersebut menunjuk hati bukan kepala lalu beranjak berdiri

“aku harap cinta kalian abadi” ucap tapi ditepis Waii dan Apo

“pamaan.. bukan kayak gitu” ucap Apo

“mereka bilang orang buta punya indra ke enam aku harap kalian saling peduli sama lain. Aku pergi dulu” ucapnya



Put memberikan dokumen yang diperlukan Mai lalu Put pamit ke kelas. Dia bolos danenenmai Mai tapi Put ga perlu melakukan itu lalu Put pergi ke kelas. Min datang menemui Mai dan menanyakan kenapa Mai berada disini. Lalu Mai mendekati Min dan mengatakan kalau dia disini karena Min ada disini. Min tidak masalah kalau Mai ada disini asal jangan mengganggunya lalu dia pergi meninggalkan Mai.

 “jangan menunggu untuk terjadi, buatlah semuanya bisa terjadi dengan dirimu sendiri”


No comments:

Post a Comment