Friday, 5 May 2017

Sinopsis Senior Secret Love: Puppy Honey Season 2 Episode 04






Di episode 3 kemarin Emma terjatuh di kursi bareng Night. Mereka hampir ciuman lalu Emma tidak sadar memanggil nama Porsche dihadapan Night. Suasana menjadi canggung kemudian Night pamit pulang. 

Pick baru bangun tidur melihat kedua temannya sudah meninggalkannya hahahaha. Pick mencari Rome dan memanggil namanya tapi dia malah hilang :v. Menjelang malam Rome dan Din balik dari memotret. Rome melihat ke dalam tenda ternayata Pick ga berada di dalam tenda. Sepertinya Pick tersesat lalu Rome ingin mencari Pick karena sudah semakin gelap. Rome dan Din masuk ke dalam hutan untuk mencari Pick. Kemudian Rome menyarankan untuk mencarinya berpencar saja tapi Din gamau karena bisa saja mereka yang tersesat nanti.








Rome tetep kekeh mau cari Pick terpisah saja biar cepat dapatnya. Mereka akhirnya berpencar mencari Pick. Rome yang ngeyel buat nyari Pick sendiri-sendiri aja eeh dia ketakutan setengah mati wwkwkwwk (serius wajahnya itu looohh, bibirnya sexy banget hahahah).  Rome merasakan ada seseorang di belakangnya (serius ini ga horror tapi cuma backsound aja bikin merinding aku hahahaha emang dasarnya ga suka horror sih ya :v).














Ternyata oh ternyata yang di belakang Rome adalah Pick yang langsung bungkam mulutnya Rome supaya ga berisik trus dipeluk sama Rome *sweeeeeeeeeeeetbangeeet haahhaha*.







Mereka mau  balik ke tenda tapi ditengah jalan ada sesuatu yang menggigit kaki Rome. Pick melihat kaki Rome yang ternyata digigit sama ular. Rome ketakutan banget waktu Pick bilang racun ularnya bisa saja membunuhnya (sumpaaah ni orang perlu dipelukin aja daaah). 












“kalau kamu beruntung, kamu akan bertahan hidup satu setengah jam” ujar Pick yang membuat Rome berkaca-kaca. Pick membawa Rome balik ke tenda dengan mengendongnya (romantisnyaaaaaaaaaa…aku juga mau P’Pick). Rome sangat berterima kasih sama Pick karena sudah membantunya.

Sesampainya di tenda Din menanyakan keadaan Rome yang terlihat kesakitan. Pick mengambil obat di dalam tenda untuk mengobati gigitan ular di kaki Rome tapi dia juga bawa pisaauuuuu (ini orang mau bantai siapa??)

“mau ngapain?” tanya Rome 

“siap” ujar Pick menyuruh Rome menggigit handuk kecil

“siap buat apa?” tanya Rome

“potong kaki lu lah” ujar Pick

“huh??? Kamu mau potong kakiku?” tanya Rome lagi 

“iyaa,,, buat nyelamatin hidup elu” kata Pick membuat Rome terdiam menangis

“coba lihat, kita di hutan ga ada rumah sakit “ lanjut Pick












Din memastikan apa harus dengan memotong kaki Rome untuk menyelematkan Rome. Tetapi Pick malah menyuruhnya diam aja kalau gatau apa-apa. Lalu Rome menyerahkan semuanya pada Pick kalau memang dengan memotong kakinya bisa menyelamatkannya. Pick mulai bersiap-siap untuk memotong kaki Rome tapiiii dia Cuma bercandaaaaa (keterlaluaaan P’Pick kok tega banget sama Rome sih hahhahaha).

“ada apa denganmu?’ tanya Rome
“kita ga perlu memotong kakinya, aku cuma bercanda” kata Pick
 
“kamu membohongiku?” tanya Rome
“ularnya ga berbisa, kalaupun berbisa kakimu sudah membengkak” ujar Pick
Rome kesal banget karena dibohongi Pick. Dia sudah ketakutan setengah mati tauna Cuma bohong doang. Rome pergi meninggalkan Pick. Pick heran dengan Rome Cuma bercanda gitu aja dia berlebihan banget (kamu itu ga pekaaaa maaassss :v Rome kan butuh asupan perhatian).









Porsche mengantarkan Friend pualng. Di tengah jalan ada dua orang yang mengganggu mereka. Porsche adu tonjok dengan mereka karena ingin mengganggu Friend. Porsche menyuruh Friend pergi mencari bantuan. Prosche babak belur dipukuli dua preman tersebut. Friend mencari bantuan dengan memanggil sopi angkutan umum untuk membantu Porsche yang dipukuli.









Friend mengantarkan Porsche untuk mengobati lukanya. Friend mengobati luka Porsche dengan wajah penuh khawatir karena sudah membahayakan nyawa Porsche. Porsche justru mmenghiburnya bahwa  Friend ga perlu khawatir semua sudah baik-baik saja.











“lebih baik aku yang terluka daripada kamu, aku kan cowok” ujar Porsche membuat Friend tersipu malu. Porsche diam-diam memotret Friend untuk mencairkan suasana. Porsche menyadarkan Friend dengan menanyakan dia mau mengobati lukanya atau tidak. Porsche juga menunjukkan caranya mengobati lukanya dengan memegang tangan Friend yang membuat Friend tersipu malu (serius sih make up buat luka lakorn Thailand tuh menurutku kurang “real”). Mereka saling bercanda sambil mengobati luka Porsche (kayaknya Friend udah mulai suka sama Porsche yang awalnya dianggap kakak aja).
Ketika Porsche pergi ke kamar mandi, Porsche mendapatkan telephone dari Emma. Friend memberikan teleponnya kepada Porsche tapi dia ragu-ragu ingin mengangkatnya. Ketika Porsche ingin menjawabnya sudah keburu dimatikan Emma, Porsche dalam suasana buruk karena teringat Emma lagi.





Setelah menelepon Porsche tidak diangkat Emma ditelepon Night yang menanyakan apa dia bisa pacaran sama Emma. Emma sedikit ragu tapi dia ingin mencobanya, Night senang sekali karena sudah lama suka sama Emma akhirnya dapat kesempatan dekat dengan Emma.
“aku tidak janji padamu, tapi aku akan buktikan betapa aku mencintaimu” kata Night ditelepon




Pick terbangun tengah malam karena ingin buang air kencing. Rome ikut setelah Pick keluar dari tenda disusul Din juga bangun. Din bilang kalau ga perlu khawatir nanti juga Pick balik lagi ga mungkin kan dia bakal hilang kedua kalinya hahahah. Rome sepertinya sedang kesal dengan Pick dia ga peduli kalaupun Pick pergi. Din menanyakan pada Rome apa dia dan Pick pacaran tapi Rome juga tidak yakin.
 









“boleh aku tanya sesuatu?” kata Din dan dijawab anggukan sama Rome
“apa kamu dan Pick….pacaran?” tanya Din
“aku juga ga yakin” jawab Rome dengan ragu
“maksudnya? Kalian ga pacaran?” tanya Din lagi
“mungkin begitu” ujar Rome
“trus gimana perasaanmu untuk P’Pick?” tanya Din
“gatau, siapa juga yang peduli sama dia” kata Rome acuh
“apa kamu pernah menanyakannya padanya?” lanjut Din
“iyaa, dia ga punya perasaan apa-apa padaku” kata Rome
“Rome,,,,gimana kalau aku bilang,,,,aku suka sama kamu. Menurutmu gimana?” kata Din
Rome melihat Din yang mengusap matanya yang sepertinya ada sesuatu dimatanya. Rome mencoba membantu Din untuk meniupkan matanya tapi dari luar mereka terlihat sedang berciuman dan dilihat Pick yang jadi salah paham. Pick memasukkan barangnya sendiri langsung masuk mobil. Selama di perjalanan Pick tidak banyak bicara yang membuat  Din heran sekali.










Pick berhenti untuk pergi ke toilet, kemudian disusul Rome yang juga ingin kencing. Rome bertanya sama Pick kenapa dia diam saja.
“ada apa denganmu? Kalau ada yang ga beres kamu bisa bilang sama aku” ujar Rome tapi Pick dia saja dan pergi meninggalkan Rome
“aku bicara sam kamu, tapi kamu ga jawab” kata Rome
“ada apa sih?” keluh Pick
“ada apa denganmu?” tanya Rome
“ga ada” kata Pick
“tidak bisakah kamu mengatakannya. Ga nyaman kalau ada sesuatu tapi kamu ga bilang” kata Rome
“apa semuanya harus dikatakan? Apa kamu tidak bisa menebak apa yang salah denganku dari sikapku” kata Pick
“siapa yang akan tahu kalau kamu ga mengatakannya, kalau kamu ga bilang ya ga akan selesai-selesai (betuuuul…dasar tsundere Pick :v)” kata Rome yang tidak direspon sama Pick








Pick mengantarkan Din pulang ke rumah. Rome ingin pulang ke rumah sendiri saja tapi Pick menyuruhnya masuk ke dalam mobil dan akan mengantarkannya. Di tengah jalan Pick berhenti dan tanpa bilang apa-apa mereka ciumaaaaaaaaaan. Ya ampuun dengan ikhlasnya Rome menikmati sekali loooh hahahhaha.

ALL CREDIT PICTURE by DELIGHTFULSUBS

Senior Secret Love: Puppy Honey Season 2 Episode 05 


No comments:

Post a Comment