Ada sebuah box di tengah hujan
deras di jalanan yang sepertinya ditinggalkan sama pemiliknya. Seorang gadis membawanya
ke klinik milik Porche. Porsche memberikan handuk kepada gadis yang ternyata
bernama Friend tersebut untuk mengeringkan badannya.
Pick berusaha untuk menelepon
Rome tapi ga diangkat-angkat karena Rome masih ada kegiatan klub. Setelah kegiatannya
selesai Rome keluar ruangannya dan mendapati Pick tidak menunggunya. Rome melihat
ponselnya yang berisi notifikasi panggilang tak terjawab dari Pick . Salah satu
teman Rome yaitu Din ternyata juga satu klub sama Rome kemudian mereka saling
ngobrol bersama.
“sepertinya kamu sedang menunggu
seseorang? Mau pulang? Mau jala bareng sampai gerbang” tanya Din
“sebenarnya aku lagi nunggu P’Pick”
jawab Rome
Din pamit pulang duluan karena
Rome sedang menunggu seseorang. Rome menelepon Pick menanyakan keberadaannya. Ternyata
Pick sudah di rumah wkwkwkwkwk *njirrrsadisbangetniorang*. Rome ingin maka
bersama tapi Pick bilang di rumah ada ayahnya jadi ga bisa. Karena Pick sudah
pulang Rome juga pulang saja lalu Pick bilang kalau sudah sampai rumah Rome
disuruh ngabarin.
Emma sedang menelepon Porche yang
sibuk akhir-akhir ini sampai tidak sempat ada waktu buat dia. Porche minta maaf
karena dia memang lagi sibuk, Emma pun rada kesal dibuatnya. Kemudian datang P’O
menanyakan keadaan Emma yang akhir-akhir sering cemberut.
“kenapa akhir-akhir ini mukamu
sering cemberut begitu? Karena Porsche?” tanya P’O yang ditanggapi diam sama Emma.
Ada seseorang datang menghampiri mereka yang ternyata adalah teman lama P’O
bernama Night. Meskipun Emma sudah lupa siapa Night tapi sepertinya Emma tidak
mengingatnya.
Lalu Night memeriksa mobil Emma
dimana pencurinya sudah pergi. Karena dompet dan ponsel Emma dicuri Night yang
memberikan kontaknya kepada petugas keamanan untuk dihubungi kalau ada sesuatu.
Emma meminjam handphone Night untuk meneleponnya nomornya namun tidak aktif.
Emma juga berusaha untuk menelepon Porsche tapi tidak diangkat. Night ingin
mengantarkan Emma pulang karena bisa saja pencurinya masih berkeliaran. Meskipun
awalnya Emma menolak akhirnya ia menerimanya juga.
Mereka bertiga makan bersama dan
P’O berencana untuk nonton bersama tapi Emma menolak karena harus menyelesaikan
tugasnya. Lalu Night menyuruh mereka pulang saja soal nonton bisa kapan-kapan.
Emma san P’O pulang sendiri pake mobil masing-masing. Emma masuk ke dalam
mobilnya lalu meletakkan tas dan handphonenya di kursi sampingnya. Diam-diam
ada seseorang yang mengambil handphonenya dan kemudian membekap mulut Emma.
Emma berhasil keluar dari mobilnya dan pergi mencari bantuan di tengah jalan
dia berpapasan dengan Night.
Porsche melihat handphonenya dan
menelepon Emma tapi nomornya tidak aktif. Porsche kemudian pergi melihat kucing
yang bersama Friend. Friend sedang bermain dengan kucing yang dibawanya dari
jalanan. Mereka makan mie bersama di warung jalanan.
“kenapa kamu memilih magang di
sini? Kebanyakan orang memilih magang di Bangkok” tanya Friend
“sudah banyak yang magang di
Bangkok. Kalau tidak di sini mungkin di tempat lain yang lebih membutuhkan
dokter hewan. Berapa lama kamu di sini?” tanya Prosche
“setahun. .. suasana di sini
lebih baik daripada Bangkok. Lebih sepi dan ga sibuk” kata Friend kemudian
menggodanya dengan mengambil bakso milik Porsche dan memakannya.
Porsche protes karena semuanya di
makan Friend tapi Friend beralasan kalau Porsche kelamaan makannya makanya dia
makan aja. Friend memohon sama Porsche untuk membiarkan “kucing jalanan”
tinggal di rumah sakit. Porsche ga bisa menjamin itu karena ga cukup ruang di
rumah sakit. Friend merengek dan memohon supaya Porsche mengizinkannya karena
ga mungkin Friend membawanya ke asrama dia alergi kucing. Porsche mengizinkan
asalkan Friend yang lama dan sampai pemiliknya ditemukan.
Mereka jalan pulang bersama,
Porsche mengantarkan Friend di pinggir jalan untuk naik kendaraan umum. Sepanjang
jalan Porsche merasa gelisah karena Emma tidak bisa dihubungi. Setelah Friend
pergi, Porsche mencoba untuk menelepon Emma tapi masih enggak diangkat. Akhirnya
dia minta tolong sama Rome untuk menanyakan keadaan Emma yang tidak bisa
dihubungi.
Porsche sudah berada di rumah
sakit. Kemudian Emma meneleponnya dari handphone P’O. Emma menceritakan kalau
ada pencuri yang masuk ke dalam mobilnya mencuri dompet dan handphonenya.
“kamu baik-baik saja?” tanya
Porsche khawatir
“iyaa….tadi teman P’O membantuku”jawab
Emma
“teman O??? siapa dia ?” tanya
Porsche
“kamu ga kenal…lupain aja”jawab
Emma kesal
“apa yang bisa membuatmu tidak
marah lagi sama aku?” tanya Porsche
“tidak bisakah kamu berada
disisiku seperti dulu? Atau cari waktu untuk menemuiku” tanya Emma balik
Emma berharap Porsche bisa berada
disampingnya ketika dia membutuhkannya. Tapi Porsche ga bisa semudah itu dia
harus bekerja meskipun dia bisa memilih magang di Bangkok. Porsche meminta maaf
karena tidak bisa melakukan itu.
“aku ingin kamu melindungiku
bukan orang lain yang melindungiku. Kamu janji akan berda disampingku. Aku takut
mati hari ini kalau saja kamu berada di sini”kata Emma yang didengarkan miris
sama Porsche
Emma sedang berada di kampus
bersama Rome. Rome menanyakan hubungan Emma dan Porsche tapi malah ditanggapi
sinis sama Emma wkwkwkwkw *poorRome*. Rome menyuruh Emma untuk membeli
handphone baru supaya bisa dekat sama Rome wkakakkak soalnya dia ga bisa
sering-sering pulang bareng lagi sama Emma hahahha. Kemudian Rome berlari
meninggalkan Emma untuk menemui Pick.
Pick menelepon Rome , Rome juga
menelepon Pick dan ternyata mereka tuh deketan wwkwkwkw *sumpah ya aku demen
banget sama couple homo ini*. Rome menelepon takutnya Pick ga menunggunya tapi
Pick malah bilang kalau ga dia yang nunggu siapa lagi yang bakal nunggu
hahahaha. Pick memberi sosisnya Rome tapi dia gamau makan dia maunya makan yang
lain. Mereka berdua ditengah jalan ada seorang pria mabuk dan menabrak mereka.
Pick dan Rome berusaha untuk menghindarinya tapi pria itu menyentuh bokong Rome
yang membuat Pick memukulnya.
Rome merasa senang karena Pick
sudah melindunginya. Rome berterima kasih sama Pick karena sudah melindunginya
tapi Pick yang sedang minum mendengarnya malah nyembur dia pake air
haahahahahaha.
“bisa ga sih gausah bully sehari
aja” kata Rome
“cowok kayak kamu itu terlahir
untuk aku bully” kata Pick
Mereka pulang bersama tapi Rome
lupa kalau meninggalkan photo-nya di ruangan klub. Rome akan mengambilnya dan
menyuruh Pick pulang aja. Pick gamau dan menemani Rome ke ruangan klub
mengambil photonya. Pick menunggu di luar sementara Rome masuk ke dalam ruangan
mengambil photonya. Rome keluar bersama Din dan mengatakan kalau Rome mau
kapan-kapan mereka bisa pergi buat photo trip. Pick yang mendengarnya pun
merasa cemburu mereka akan pergi bersama.
“ada event black-white photo jadi
kami ingin ikut”kata Rome
“jadi kamu akan pergi ke suatu
tempat dan mengambil photo bersama dia? Karena dia mengajakmu. Kamu ingin pergi
bersamanya kan” tanya Pick
“aku belum memutuskan untuk ikut
Din atau ga” kata Rome
“terserah kamulah”
“sepertinya kamu ingin aku pergi
dengannya” kata Rome
“ga ada hubungannya sama aku,
kalau mau pergi ya terserah kamu” kata Pick lalu pergi berjalan cepat
meninggalkan Rome.
“pelan-pelan aja jalannya” kata
Rome
“kamu yang harusnya lebih cepat. Kamu
mau aku mengendongmu?” kata Pick
“boleh?’ tanya Rome
Rome sepertinya belum sadar kalau
Pick ini lagi cemburu sama Din hahahha. Rome mengajak Pick kalau dia mau pergi
untuk photo trip. Tapi untuk Pick yang ga bisa mengekspresikan perasaannya dia
malah marah dan gatau bisa apa enggak. Rome juga bertanya apa hubungan mereka
sudah resmi jadi sepasang kekasih.
Note : suka banget sama pasangan homo d
Kebanyakan gambar kak sinopsisnya, jd gagal fokuss
ReplyDelete