Wednesday 19 December 2018

[REVIEW] Novel A Moment to Decide karya Dian Dhie



Penulis: Dian Dhie
Penerbit: @penerbitindiva
Hlmn: 288 hlmn
ISBN: 978-602-5701-08-5
Cetakan pertama, Oktober 2018

BLURB
Kau tahu apa rasanya menjadi orang lain? Kau tidak akan pernah jadi dirimu sendiri, selama tidak kau terima keadaanmu.
Riana tidak pernah melawan pada kedua orang tuanya. Apa pun yang Ummi dan Abi-nya perintahkan, dia akan melakukannya. Hingga suatu hari, mau tidak mau, ia harus menikah dengan seorang mualaf asal Korea yang belum dikenalinya. Riana dan kedua sahabatnya memang suka K-Pop dan K-Drama tanpa setahu Ummi dan Abi-nya, tapi haruskah dia menikahi Oppa seperti yang teman-temannya ceritakan? Bermata sipit dan berbadan gemuk yang mewujudkan khayalannya?
Riana hanya bisa menangisi nasibnya yang merasa tidak bisa menjadi dirinya sendiri.

A.    Karakter

  1.   Lee Joo Hwon, Pria asal Korea yang bekerja dia perusahan elektronik bagia staff marketing.  Ceritanya Joo Hwon seorang mualaf yang ingin memperdalam ilmu agamanya. Joo Hwon tuh seneng denger suara adzan, apalagi ketika di Indonesia makin sering deh dia denger suara adzan. Tentunya Joo Hwon cakep dong, ga kalah sama Kim Jae Won hehehehehe
  2. Gimana sudah jadi Oppa idaman belum nih?? Mau daftar jadi makmumnya belum? Haha
  3.  Riana, Cewek pesantren abis deh. Riana ini lulusan SMA tpai sudah bantu-bantu buat ngajar di pondok. Nah, karena masih muda banget rasa penasarannya kan masih besar. Sama kayak remaja lainnya yang suka Kpop dan K-Drama.
  4. Anisa dan Rani, mereka adalah sahabat Riana. Nah, Anisa dan Rani-lah penyebar virus dunia per-Kpop-an. Mereka bertiga menamai grup mereka dengan sebutan Santri Korean Style

B.     Review
      Oh Ya kalian bisa beli di Gramedia looh kalau mau beli buku.
    Aku ingin berterima kasih kepada @Peekthebook karena sudah memberikan kesempatan untuk mereview buku ini. Nah kalau kalian mau buku ini aku punya 1 eks untuk aku bagikan kepada kalian, kalian bisa ikutin Giveaway-nya di akunku. My Instagram @nit_ayun

Yuhuuuu…kali ini aku mau membahas cerita dari penulis Dian Dhie yang berjudul  A Moment to Decide. Berkisa tentang Lee Jo Hwon seorang mualaf yang ingin mendalami islam. Salah satu rekan kerjanya menyarankan Jo Hwon untuk pergi ke Indonesia kalau ingin mendalami Islam. Pindahlah Jo Hwon ke Indonesia selain mutasi kerja juga berencana untuk mengenal Islam lebih dalam. Pasti senang banget nihh kalau punya Oppa korea kayak Jo Hwon yaaaa


Di kantornya Jo Hwon mengenal salah satu OB. Jo Hwon kagun dengan suara OB tersebut. Ketika sedang ngobrol OB tersebut menyarankan Jo Hwon untuk pergi ke sebuah pesantren, bisa seminggu sekali untuk menghadiri pengajian. Pergilah Jo Hwon ke pesantren tersebut selama berminggu-minggu. Hinga akhirnya pembahasan tentang pernikahan. Jo Hwon merasa kalau dia merasa kurang dan kesepian, kehidupannya juga monoton. Akhirnya Ustazd yang juga gurunya menyarankan Jo Hwon untuk menikah.

Dikenalkanlah beberapa calon kepada Jo Hwon untuk diajak taaruf. Namun pilihan Jo Hwon kepada Riana yang tak lain adalah anak dari gurunya. Jo Hwon pernah bertemu dengan Riana, Jo Hwon merasa jatuh cinta pada pandangan pertama.

Namun, usaha taaruf juga tidak lancar. Berkali-kali Riana dengan berbagai caranya menggagalkan rencana bertemu mereka. Tetapi Jo Hwon tidak menyerah, dia sudah merasa ada yang aneh kalau Riana hanya ingin menggagalkan rencana taaruf mereka. Namanya juga jodoh yaa, mau gimana pun usahanya juga bakal bersama. Akhirnya Riana menyerah dia memasrahkan nasibnya kepada lelaki yang tidak pernah dia kenal.

Sebenarnya Riana itu suka Kpop tetapi kalau menikah Riana belum siap. Bukan karena dia tidak mau menikahi Jo Hwon. Bahkan Riana pun menyadari dan mengakui kalau Jo Hwon itu ganteng. Riana berpikir dia masih muda dan pernikahan hanya akan mengekangnya untuk melakukan segala hal yang belum pernah dia lakukan. Riana ingin merasakan pacaran, jalan-jalan dan nonton bioskop bersama pacarnya. Awalnya Riana kurang terbiasa dengan status barunya. Namun lama kelamaan dia senang berada di dekat Jo Hwon. Jo Hwon tidak sekaku yang dia pikirkan lagian Riana bisa melakukan kegiatan pacaran dengan Jo Hwon yang notabenenya suaminya tanpa takut berdosa.

Kebahagian meeka tidak berlangsung lama. Rani yang juga pernah mengatakan menyukai Jo Hwon mengaku hamil di depan Riana. Rani ingin Jo Hwon menikahinya dan menjadi Bapak untuk anaknya.

Jedeeeeeeeeeeeerrrr….lalu apakah yang akan terjadi dengan Riana – Jo Hwon – Rani??
Riana mencintai Jo Hwon, Riana sangat menyayangi Rani tetapi Riana juga tak bisa dimadu dengan Rani.

Gimana kelanjutan hubungan mereka yaaa??

C.    Quote
“Setiap manusia membutuhkan orang lain termasuk pasangan. Untuk itulaha perlunya aturan menikah. Agama memahami pada titik tertentu manusia akan merasa jenuh dan lelah. Ia membutuhkan teman di kala sendiri. Ketika lelaj bekerja, ketika malam hari di amna teman-temanmu sudah tertidur, ketika masalah datang dan tidak bisa kau bagi dengan sembarang orang. Ketika kau butuh pasangan bukan sekedar teman. Pasangan seperti apa yang baik untukmu dan akan membawa kebaikan untuk agama, orang sekitar, dan kehidupan sosialmu secara luas ke depannya. Maka dari itu Islam juga mengajarkan criteria memilih pasangan yang baik menurut syariat” (A Moment to Decide – hlmn.18)

“Aib istrimu adalah aibmu. Aibmu adalah aib istrimu. Kalian harus saling menjaga. Masalah keluarga sebaiknya tidak kau ceritakan oada siapapun, terutama orang tua. Bagaimanapun, orang tua memiliki sifat membela anaknya. Ketika kalian bertengkar, orang tua akan memihak anaknya tanpa melihat duduk permasalahnnya. Ketika kalian sudah berbaikan, mereka akan tetap menyimpan rasa kesal dan pembelaan itu. Itu akan menjadi kendala kalian ke depannya” (A Moment to Decide -  hlmn. 132)
“kalau kau sudah terlanjur mendengarnya, anggap saja kau salah dengar. Kalau itu masih terngiang di telingamu, kau harus menutupnya seperti ini. Jangan biarkan omong kosong seperti itu merusak pikiranmu” (A Moment to Decide -  hlmn. 263)
“Jika kau tidak ingin sakit hati di dalam hidupmu, kau tidak boleh menolak dua hal. Pertama, sesuatu yang datangnya dari Allah. Apa yang diajarkan agama tidak boleh kau tolak. Kedua. Sesuatu yang datangnya dari orang tua. Orang tua yang baik seperti yang dikatakan agama akan menuntunmu pada kebaikan, jadi kau tidak boleh menolak petunjuk dari orang tuamu” (A Moment to Decide – hlmn. 276)



1 comment: