Friday 12 October 2018

[Review] The Purpose of Life karya Alnira




Judul: The Purpose of Life
Penulis: Alnira
Penerbit: Wahyu Qolbu
Hal: 378
Cetakan 1, Maret 2018

“Saya bingung darimana asal saya, tujuan penciptaan saya si dunia, dan akan ke mana saya setelah mati?” ucap Riley Anderson
“Kamu atheis?” tebak Shafa
“Saya juga nggak tahu saya ini apa, atheis atau agnostic. Saya tahu ada sesuatu yang menciptakan semua ini, tapi saya nggak tahu siapa”
Shafa mengangguk-anggukan kepalanya. “Kamu agnostic”
“Apa itu penting?” Tanya Riley
“Cukup penting karena klamu masih mengakui kalau dunia ini ada yang menciptakan, bukan terbentuk gitu aja, kan?”
“Ya itu ponnya. Saya bukan hanya bingung dengan apa yang diciptakan di alam semesta ini, tapi saya juga bingung kenapa di dunia ini ada sebuah system mau nggak mau, harus kita lewati.”

Riley Anderson, pemuda Australia yang sepanjang hidupnya tidak pernah susah, berwajah tampan, bergelimang harta, dan memiliki keluarga yang amat mencintainya. Meskipun demikian, Riley tetap merasa ada ruang hampa di dalam hatinya. Menurutnya ada yang salah dengan tujuan hidupnya. Sesuatu yang sekuat apa pun dia mencari, tapi tetap tidak menemukan jawabannya.
Shafa Kanzia Nadhifah, seorang muslimah muda yang sedang berada di persimpangan jalan. Isi kepalanya dipenuhi dengan begitu banyak pertanyaan tentang agamanya sendiri. Ia tengah ragu atas keyakinannya. Ia pun sedang dalam pencarian. Keduanya bertemu, dan keduanya saling bertukar isi kepala.

“apa sih tujuanmu hidup?”

“apa yang kamu cari selama ini?”


Mungkin itu adalah yang selama ini orang pertanyakan. Apa sih yang selama ini kita cari? Buat apa kita sholat, berbuat baik dan hal-hal baik lainnya. Kenapa Allah tidak menciptakan semua orang baik saja. Buku ini akan menjawab keraguan kita tentang pertanyaan-pertanyaan itu. The Purpose of Life adalah buku yang cocok untuk orang awam yang ingin mengenal Islam dan tidak menggurui kita.


Riley dan Shafa dipertemukan ketika mereka sedang liburan di Kuala Lumpur. Singkat cerita Shafa dan Riley berbincang yang kemudian sampailah pada percakapan dimana keraguan Riley selama ini. Shafa yang mendengarnya pun merasa dejawvu karena dulu sebelum dia mulai mengenal Islam, Shafa sama seperti Riley saat ini yang ragu akan keyakinan dan penciptanya. Namun, ketika Shafa berusaha menjawab pertanyaan Riley ternyata tidak suka dengan Islam dan tentu jelas menelan mentah-mentah pernyataan Shafa. 

Awalanya Riley tidak mau ikut Shafa ke Palembang ke rumah keluarga Shafa. Tapi karena beberapa ucapan Shafa menggugah hatinya yang ingin tahu tentang Islam akhirnya Riley menerima tawaran Shafa untuk ikut ke Indonesia.

“Oh itu, itu bukan pakaian orang Arab, itu pakaian semua perempuan muslim. Itu identitas kami sebagai seorang muslimah. Untuk menutupi aurat.
Riley mengerutkan keningnya
“lalu kenapa kamu nggak pakai?” tanyanya

Dialog dalam buku ini cukup mencubit aku yang hanya tahu kulit-kulitnya Islam. Aku sadar bahwa berjilbab itu emang perintah Allah. Alhamdulilah aku juga sudah berhijab tapi kadang masih merasa kalau cara berjilbab jauh dari kata syar’i.

Keluarga Shafa sangat menerima Riley yang ingin belajar Islam. Paman, dan kakak-kakak Shafa berusaha menerangkan Islam kepada Riley tanpa harus menggurui tapi memberikan dalil dan bukti nyata. Riley semakin tertarik dengan Islam sampai pada bahasan Malaikata saja tidak sanggup melihat Allah apaladi manusia biasa seperti kita.

Malaikat Jibril berkata pada Rasulullah saat itu, “Aku sama sekali tidak mampu mendekati Allah, perlu 60.000 tahun lagi aku harus terbang. Itulah jarak antara aku dan Allah yang dapat aku capai. Jika aku terus juga ke atas, aku pasti hancur luluh.”

Manusia yang tidak sanggup melihat Allah, namun Allah bisa melihat segala sesuatu. Allah Yang Maha Besar tidak ada yang lebih besar dari itu.

Dari sinilah akhirnya mengubah pikirannya tentang Islam dan betapa besar Allah yang selalu melihat umatnya selama ini.

Aku senang banget bisa baca buku ini, aku jadi sedikit banyak tahu tentang istri-istri nabi bagaimana Rasul memperhatikan istri-istri mereka. Tentu hanya garis besar saja tapi bukankah itu manfaat membaca yaitu memberikan kamu informasi yang bermanfaat. Aku tidak bisa menghakimi “oh jadi kalau masuk Islam akan masuk surga?” atau “oh nanti kalau mau masuk surga harus masuk Islam?”.

Balik lagi kepercayaan 

Kebetulan Riley bertemu dengan Shafa yang beragama Islam jelas Shafa menjelaskan sesuai denang agama yang dia tahu. Lagian aku setuju dengan Shafa kalau semua agama itu sebenarnya mengajarkan hal-hal baik tidak ada yang mengajarkan untuk berbuat jahat. Karena balik lagi sama manusianya itu, makanya Allah memberikan otak untuk berpikir.

Gimana kalau Riley bertemu dengan Shafa yang beragama Kristen sudah tentu Shafa akan menjelaskan sesuai agamanya dong??

Trus harus banget gitu kalau belajar tentang Islam harus masuk Islam??

Ga ada yang bisa memaksakan dong, semua balik lagi ke diri kita sendiri. Untung Riley bertemu dengan keluarga Shafa yang penuh terbuka menjelaskan tentang Islam. Mereka terbuka dengan segala pertanyaan Riley tanpa menggurui agama Islam itu benar dll. Riley sendirinya merasa terbuka dengan penjelasan keluarga Shafa tentang Islam. Yang jelas Riley mendapatkan guru yang tepat ketika dia membutuhkan jalan untuk mencari Penciptanya.

Nah kalau pengen tahu kelanjutan ceritanya kalian baca aja hahhahahaha. Gimana perjuangan Riley untuk menyakinkan Ibunya yang menentang Riley memeluk Islam? Bagaimana hubungan Shafa dan Riley selanjutnya?? Bagaimana akhirnya Shafa memutuskan berhijab dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya selama ini?

Intinya kalau pengen tahu sesuatu tuh harus TANYA kepada orang yang TEPAT jangan asal nyari jawaban dan itulah yang dilakukan Shafa dan Riley.

Kala membaca buku ini tuh kayak lagi ikut pengajian hhahahahaha tapi seru kok

Biasanya aku akan drop bacaan yang terlalu menggurui dan Alhamdullillah aku selesai membacanya dan mendapatkan manfaat banget dengan baca buku ini.

Jujur aku sempat terkejut kalau Alnira bisa bikin buku islam begini hahahha mengingat jejak rekamnya dulu heheheh

No comments:

Post a Comment